Brama Kumbara 2013 Episode 22
Sebelumnya Episode 21...
Saat Brama menyelamatkan Prima Handra, ia dikejar oleh Ardalepa. Karena Brama yang menggunakan cadar tidak dikenal oleh Ardalepa, Brama berhasil mengalahkan Ardalepa dengan Jurus Jurus Ilmu kanuragannya. Ardalepa terkena pukulan Brama dan ia kalah. Saat Bama ingin membunuh Ardalepa, ia malah terbayang Ibu dan Adik tirinya karena bila Ardalepa mati, mereka berdua pasti akan sedih, sehingga Brama harus mengurungkan niatnya.
Episode 22.
Pengejaran Brama terhadap wanita bertopeng sebagai penyusup masih berlanjut. Brama diikuti oleh 3 punggawa kerajaan. Sehingga Brama sulit membiarkan Utari Lolos.
Akhirnya Utari dibantu dibawa pergi oleh burung rajawali, dan Brama berpura-pura mencari kearah lain. Sehingga ketiga petinggi kerajaan tadi berhasil di kelabui Brama. Dan Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang ke Kerajaan Kuntala.
***
Utari berusaha keras menyelamatkan Prima Handra hingga membawanya ke perkampungan. Tapi niatnya untuk singgah ke penginapan harus diurungkan, karena di penginapan ada prajurit Kuntala yang menyebarkan pengumuman. Yang isinya barang siapa yang berhasil membawa penyusup yang kabur dari istana, akan dihadiahi 1 peti emas.
Utari membawa Prima Handra kehutan. Dihutan Prima Handra kehausan dan Utari berusaha mencarikannya air. Saat menemukan air, Utari malah mandi karena menganggap kalau Prima Handra tertidur karena kelelahan.
Dugaan Utari salah. Prima Handra terbagun dan berjalan kearah Utari yang sedang mandi. Saat itulah Prima Handra berhasil mencuri pedang merah dari Utari.
***
Di istana Ardalepa, terjadi kekacauan yang disebabkan oleh Ratna. Ratna yang meminta harta Ardalepa tidak segera dikabulkan sehingga Ratna membuat ulah.
Sekar yang merasa terancam dan selalu diganggu oleh Ratna akhirnya belajar bela diri. Tujuannya supaya bisa melawan Ratna. ia meminta bantuan Raden Samba untuk mengajarinya ilmu silat. Dengan meminjam buku silat milik Raden Samba.
Hal tersebut diketahui oleh Ratna dan Ratna memfitnah kalau Raden Samba menyukai Sekar. Hal itu dilaporkan ke Mantili sehingga mantili yang sudha mulai suka terhadap Raden Samba terpancing Emosi dan mencoba untuk mempermalukan Raden Samba.
Mantili melucuti pakaian Samba dengan pedangnya dihadapan selir Ayahnya. Samba yang heran lantas mengatai Mantili "Lantas Gottawa tidak suka padamu karena kamu wanita gila dan egois.".
Mendengar pernyataan itu lantas Mantili meninggalkan Raden Samba dalam keadaan setengah telanjang karena pakaiannya telah dikoyak -koyak dengan pedangnya oleh Mantili. Mantili masuk kekamarnya dengan perasaan sedih merenungi apa saja yang dikatakan oleh Samba.
Samba berniat melemparkan pedang kearah Mantili, tapi Mantili menepisnya. Saat itu bibi emban masuk ke kamar Mantili. Lalu pedang tersebut terbang kearah pembantu istana dan akhirnya mati.
Ardalepa meengetahui hal tersebut sehingga Ardalepa menghukum Samba dan Mantili. Singkat cerita Samba bebas karena tidak terbukti bersalah dan Mantili dibebaskan dengan syarat meminta maaf kepada keluarga dayang istana yang meninggal.
***
Utari mengejar pedang merah yang diambul Oleh Prima Handra. Pertarungan tidak dapat dielakkan. Saat itu Prima Handra menggunakan pedang merah. saat dibuka dari sarungnya, Utari terlempar jauh dan mengenai sebatang pohon dan Utari tidak sadarkan diri.
Tidak sampai disitu, Prima Handra ternyata ingin menghabisi Utari dengan membunuhnya. Tapi Hal itu tidak terlaksana karena saat pedang Merah dibuka dari sarangnya, pedang merah mengeluarkan sinar merah hingga ke langit. Sehingga dari kejauhan Brama melihat Kejadian itu.
Melihat hal tersebut Brama langsung menghajar Prima Handra dengan ajian saktinya. Pedang merahnya terlepas dan Prima Handra terlempar. Brama berhasil menyerang dan mengalahkan Prima Handra. Karena serangan-serangan Brama, Prima Handra sekarat dan hampir mati.
Saat pertarungan selesai, datanglah dua punggawa kerajaan yang mengejarnya tadi Buntat Bumi dan Kerta Gena. Mereka Mengusulkan agar rima Handra dibawa ke istana untuk dihadapkan kepada raja.
Sementara itu Brama membawa Utari ke markas Gottawa untuk diobati karena Utari terluka parah.
Brama bertanya kepada Gaspar dan Rastam, apa yang terjadi pada Prima Handra dan Utari. dan Rastam menceritakan semuanya. Brama berfikir, mengapa Utari sampai senekad itu untuk dapat menguasai pedang merah.
***
Buntat Bumi dan Kerta Gena memanfaatkan Prima Handra untuk mengeluarkan Brama dari Istana kuntala dengan menjadikan Prima Handra sebagai saksi palsu atas kematian Armelita Putri aja Kuntala.
Dihutan Prima Handra yang dalam keadaan sekarat dibantu Buntat Bumi dan Kerta Gena dengan menggunakan tenaga dalam. hingga tenaga mereka terkuras habis, Prima Handra tidak juga sadarkan diri. Ditengah keputus asaan mereka Prima Handra behasil selamat dan menceritakan kejadian apa yang dialaminya.
Sesampainya diistana Prima Handra memberikan kesaksian palsu bahwa ia disuruhh oleh Brama untuk membunuh Armelita, raja percaya begitu saja karena petinggi kerajaan menghasut raja. Gottawa yang tidak terima menjawab kalau hal tersebut tidak mungkin dilakukan Brama. Tapi punggawa kerjaan menyudutkan Gottawa dan Gottawa Akhirnya dibawa ke penjara Bawah tanah.
Diperjalanan ke Penjara, Gotawa berhasil meloloskan diri dan pulang ke markasnya untuk memberitahu Brama Kabar buruk ini.
***
Gardika, utusan raja untuk mencari keturunan mpu Gandring akhirnya menemukan orang yang dicari. Orang itu bernama Sanjaya, pemiliki pedang Kemuning Emas.
Prtemuan pertama Gardika dengan Sanjaya, Gardika kalah telah yang akhirnya tulang belakangnya geser.
Tapi ada seorang penduduk yang menolongnya, sehingga ia selamat.
Penduduk ini membocorkan rahasia untuk mengalahkan Sanjaya yaitu dengan Ajian Sukma Mati. Ajian ini akan membuat orang yang terkena ajian ini menjadi tidak bisa berbuat apa-apa. Jiwanya menjadi kosong sehingga dapat dilakukan apa saja terhadap orang yang tekena ajian itu termasuk megambil barang-barang miliknya. Dengan Syarat orang itu harus mabuk.
B E R S A M B U N G . . .
Sampai disini ceritanya cukup seru. Silakan dikomentair bila ada cerita yang terlewatkan di bagian ini. Silakan dikomentari. dan Gunakan komentar Facebook berikut ini agar teman-teman di facebook tahu dan perbincangan mengenai Brama Kumbara ini menjadi lebih Seru.
Sampai jumpa di episode 23
Saat Brama menyelamatkan Prima Handra, ia dikejar oleh Ardalepa. Karena Brama yang menggunakan cadar tidak dikenal oleh Ardalepa, Brama berhasil mengalahkan Ardalepa dengan Jurus Jurus Ilmu kanuragannya. Ardalepa terkena pukulan Brama dan ia kalah. Saat Bama ingin membunuh Ardalepa, ia malah terbayang Ibu dan Adik tirinya karena bila Ardalepa mati, mereka berdua pasti akan sedih, sehingga Brama harus mengurungkan niatnya.
Episode 22.
Pengejaran Brama terhadap wanita bertopeng sebagai penyusup masih berlanjut. Brama diikuti oleh 3 punggawa kerajaan. Sehingga Brama sulit membiarkan Utari Lolos.
Akhirnya Utari dibantu dibawa pergi oleh burung rajawali, dan Brama berpura-pura mencari kearah lain. Sehingga ketiga petinggi kerajaan tadi berhasil di kelabui Brama. Dan Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang ke Kerajaan Kuntala.
***
Sekar Tanjung senang karena akan diajari ilmu silat oleh Samba |
Utari membawa Prima Handra kehutan. Dihutan Prima Handra kehausan dan Utari berusaha mencarikannya air. Saat menemukan air, Utari malah mandi karena menganggap kalau Prima Handra tertidur karena kelelahan.
Dugaan Utari salah. Prima Handra terbagun dan berjalan kearah Utari yang sedang mandi. Saat itulah Prima Handra berhasil mencuri pedang merah dari Utari.
***
Di istana Ardalepa, terjadi kekacauan yang disebabkan oleh Ratna. Ratna yang meminta harta Ardalepa tidak segera dikabulkan sehingga Ratna membuat ulah.
Sekar yang merasa terancam dan selalu diganggu oleh Ratna akhirnya belajar bela diri. Tujuannya supaya bisa melawan Ratna. ia meminta bantuan Raden Samba untuk mengajarinya ilmu silat. Dengan meminjam buku silat milik Raden Samba.
Hal tersebut diketahui oleh Ratna dan Ratna memfitnah kalau Raden Samba menyukai Sekar. Hal itu dilaporkan ke Mantili sehingga mantili yang sudha mulai suka terhadap Raden Samba terpancing Emosi dan mencoba untuk mempermalukan Raden Samba.
Mantili melucuti pakaian Samba dengan pedangnya dihadapan selir Ayahnya. Samba yang heran lantas mengatai Mantili "Lantas Gottawa tidak suka padamu karena kamu wanita gila dan egois.".
Mendengar pernyataan itu lantas Mantili meninggalkan Raden Samba dalam keadaan setengah telanjang karena pakaiannya telah dikoyak -koyak dengan pedangnya oleh Mantili. Mantili masuk kekamarnya dengan perasaan sedih merenungi apa saja yang dikatakan oleh Samba.
Samba berniat melemparkan pedang kearah Mantili, tapi Mantili menepisnya. Saat itu bibi emban masuk ke kamar Mantili. Lalu pedang tersebut terbang kearah pembantu istana dan akhirnya mati.
Ardalepa meengetahui hal tersebut sehingga Ardalepa menghukum Samba dan Mantili. Singkat cerita Samba bebas karena tidak terbukti bersalah dan Mantili dibebaskan dengan syarat meminta maaf kepada keluarga dayang istana yang meninggal.
***
Gaardika saat diobati oleh penduduk |
Tidak sampai disitu, Prima Handra ternyata ingin menghabisi Utari dengan membunuhnya. Tapi Hal itu tidak terlaksana karena saat pedang Merah dibuka dari sarangnya, pedang merah mengeluarkan sinar merah hingga ke langit. Sehingga dari kejauhan Brama melihat Kejadian itu.
Melihat hal tersebut Brama langsung menghajar Prima Handra dengan ajian saktinya. Pedang merahnya terlepas dan Prima Handra terlempar. Brama berhasil menyerang dan mengalahkan Prima Handra. Karena serangan-serangan Brama, Prima Handra sekarat dan hampir mati.
Saat pertarungan selesai, datanglah dua punggawa kerajaan yang mengejarnya tadi Buntat Bumi dan Kerta Gena. Mereka Mengusulkan agar rima Handra dibawa ke istana untuk dihadapkan kepada raja.
Sementara itu Brama membawa Utari ke markas Gottawa untuk diobati karena Utari terluka parah.
Brama bertanya kepada Gaspar dan Rastam, apa yang terjadi pada Prima Handra dan Utari. dan Rastam menceritakan semuanya. Brama berfikir, mengapa Utari sampai senekad itu untuk dapat menguasai pedang merah.
Jika Utari melakukan ritual senekad itu untuk menguasai pedang merah, berati ada orang lain yang memang diwarisi untuk dapat memiliki pedang merah tapi siapakah ia.
***
Buntat Bumi dan Kerta Gena memanfaatkan Prima Handra untuk mengeluarkan Brama dari Istana kuntala dengan menjadikan Prima Handra sebagai saksi palsu atas kematian Armelita Putri aja Kuntala.
Dihutan Prima Handra yang dalam keadaan sekarat dibantu Buntat Bumi dan Kerta Gena dengan menggunakan tenaga dalam. hingga tenaga mereka terkuras habis, Prima Handra tidak juga sadarkan diri. Ditengah keputus asaan mereka Prima Handra behasil selamat dan menceritakan kejadian apa yang dialaminya.
Sesampainya diistana Prima Handra memberikan kesaksian palsu bahwa ia disuruhh oleh Brama untuk membunuh Armelita, raja percaya begitu saja karena petinggi kerajaan menghasut raja. Gottawa yang tidak terima menjawab kalau hal tersebut tidak mungkin dilakukan Brama. Tapi punggawa kerjaan menyudutkan Gottawa dan Gottawa Akhirnya dibawa ke penjara Bawah tanah.
Diperjalanan ke Penjara, Gotawa berhasil meloloskan diri dan pulang ke markasnya untuk memberitahu Brama Kabar buruk ini.
***
Gardika, utusan raja untuk mencari keturunan mpu Gandring akhirnya menemukan orang yang dicari. Orang itu bernama Sanjaya, pemiliki pedang Kemuning Emas.
Prtemuan pertama Gardika dengan Sanjaya, Gardika kalah telah yang akhirnya tulang belakangnya geser.
Tapi ada seorang penduduk yang menolongnya, sehingga ia selamat.
Penduduk ini membocorkan rahasia untuk mengalahkan Sanjaya yaitu dengan Ajian Sukma Mati. Ajian ini akan membuat orang yang terkena ajian ini menjadi tidak bisa berbuat apa-apa. Jiwanya menjadi kosong sehingga dapat dilakukan apa saja terhadap orang yang tekena ajian itu termasuk megambil barang-barang miliknya. Dengan Syarat orang itu harus mabuk.
B E R S A M B U N G . . .
Sampai disini ceritanya cukup seru. Silakan dikomentair bila ada cerita yang terlewatkan di bagian ini. Silakan dikomentari. dan Gunakan komentar Facebook berikut ini agar teman-teman di facebook tahu dan perbincangan mengenai Brama Kumbara ini menjadi lebih Seru.
Sampai jumpa di episode 23