Cerita Brama Kumbara Episode 17
Dewi Harnum |
Cerita Brama Kumbara Episode 17
Utari yang bersama pacarnya ingin kembali meneruskan ritual pembunuhan utari agar Utari bisa menguasai pedang merah dengan sempurna. Tapi Sayang, Pemuda yang bernama Prima Handra ini tidak tulus mencintai Utari. Bahkan ia kembali mencari Utari hanya untuk mengambil pedang merah yang dimiliki Utari.Untunglah Gottawa kembali sehingga Prima Handra tidak dapat langsung mengambil pedang merah dari tangan Utari, meski Prima Handra telah membunuh Utari.
Pertarungan antara Prima Handra dan Gottawa tidak dapat terelakkan. Pertarungan sengit itu beakhir dengan saling menusuk mereka masing-masing. Sehingga mereka berdua sama-sama pingsan.
***
Istana Kuntala
Diistana Kuntala, Brama sudah bersiap dilantik. Semua persiapan sudah selesai dilakukan. Dan pelantikanpun terjadi dengan seksama.
Brama mendapat pangkat Panglima Perang tetinggi di Kerajaan Kuntala. Sementara Ardalepa mendapat penobatan sebagai Tumenggung karena telah banyak berhasil merebut keajaan-kerajaan kecil lainnya.
Yang tidak disangka adalah Mantili juga diangkat sebagai Senopati. Meski ia wanita ia mendapat pangkat senopati karena memiliki ilmu yang ilmu kanuragan yang hampir sama dengan laki-laki.
Kenaikan pangkat Ardalepa bersama keluarganya tenyata tidak disukai oleh pejabat kerajaan yang lain. Patih kerajaan Kuntala bersama tumenggung-tumenggung yang lain berniat melakukan maka. untuk itu mereka menyiapkan sebuah rencana besar untuk menggulingkan raja Kuntala.
Setelah pelantikan selesai, Brama hendak bergegas ke Rumah Ardalepa untuk menemui Bibi sekar yang sedang sakit.
Brama Memanggil Burung rajawali dan saat itu Ardalepa mengintip dari kejauhan. Ia penasaran akan apa yang dilakukan Brama.
Saat itu juga Datang Putri Raja Kuntala Bersama Dewi Harnum. Putri Raja Kuntala merayu mencoba mendekatkan Putri Haarnum kepada Brama. Bahkan ia meminta Brama mengantar Mereka berkeliling bersama buung rajawali melihat-lihat istana Kuntala dari angkasa.
Keinginan Brama untuk segera pulang menjadi tetunda. kesempatan ini dimanfaatkan Adalepa. Burung rajawali yang masih di halaman Kerajaan mencoba didekati olh Ardalepa. Ia minta burung itu mengantakan ia ke Rumahnya. Tapi diluar dugaan, burung itu melawan dan menerjang Ardalepa. Saat ingin dipukul dengan kesaktiannya, burung itu pergi melarikan diri dan membuat Ardalepa menjadi kesal. Akhirnya Ardalepa pulang dengan menggunakan kuda.
Sementara itu Brama Kumbara di Istana menjadi gelisan karena tak dapat pulang. Saat itu pula ia menghadapi perjamuan dengan putri raja. Dan Raja juga menyuruh Dewi Harnum menari sehingga Brama benar-benar tak dapat pulang.
***
Dirumah Adalepa
Bukan Ardalepa kalau tidak licik. selain ia mempengaruhi istrinya agar menghasut Sekar agar mau menikah dengan nya, ia juga menghasut Sekar agar menjauhi Brama.
Aradalepa telah sampai kerumahnya sebelum Brama Sampai. Disana ia mencari-cari Sekar yang tidak ada dikamarnya. Ternyata Sekar ada di Pemandian. Adalepa menghasut Sekar agar menjauhi Brama. Ia mengatakan Kalau Brama diangkat menjadi panglima Perang dan dijodohkan dengan seorang putri raja.
Sekar tampak begitu kecewa dan ia akan menyimpan cintanya agar tidak mengganggu Brama dan kehidupannya.
***
Sementara itu Gottawa yang dalam keadaan pingsan datang tiga orang desa melihat mereka tekapar. Salah seroang dari mereka ingin mengambil pedang merah dari tangan Sekar. Tapi Gottawa terbangun dan terjadi perebutan sengit.
Diistana, pesta sudah selesai. Brama baru hendak akan pulang setelah Ardalepa sampai duluan.
B E R S A M B U N G . . .
Jangan lupa yang Brama Lovers untuk Share di Facebook biar tambah Rame...