Brama Kumbara Episode 37
Episode 37 Brama bertarung melawan Ki tohpati. Brama sebagai Sanjaya langsung diserang dengan ajian serat Jiwa. Tapi brama hanya menahannya saja. Setelah Ki Tohpati hampir menang, Sugriwa sebagai juragan Sadana menghentikan perperangan karena ia sayang kalau sadana sampai mati. Sadana merupakan asetnya yang sangat berharga.
Perhentian perperangan itu dengan alasan kalau tohpati bertarung tanpa juragan dan itu tidak disahkan dalam pertarungan di sayembara.
Tohpati langsung mengarahkan serangannya ke Juragan Sygriwa. Tanpa banyak melawan sugriwa kalah ditangan tohpati.
Sadana yang sebenarnya Brama kemudian mengambil pedang yang dibawa oleh Sugriwa tadi, kemudian menusukkannya kepada Tohpati. Tohpati sekarat dan ia meninggal. Sebelum meninggal Ki Tohpati berkata dalam hati "Inikah jalan hidupku, terbunuh oleh orang yang nyawanya kutolong."
Kematian Sugriwa. ternyata membuat Sadana dan Doria bersama anak buahnya yang lain tidak mempunyai tuan yang akan membayar mereka. Saat itu ada Juragan toma yang menawarkan diri menjadi juragan. Toma adalah juragan yang semula adalah musuh dari Sugriwa.
Doria, Sadana dan para anak buah Sugriwa kini menjadi anak buat Toma, mereka pindah ke rumah juragan Toma.
Diperjalanan pulang ke rumah juragan Toma, para pengawal menemukan sesosok wanita cantik. Ia adalah Putri Harnum yang merupakan istri dari Prabu Brama yang dibuang oleh Nyi Kcombrang.
***
Ardalepa mengangkat Nyi Kecombrang sebagai Ratu di Segati. Hal ini tidak dusetujui oleh Harnum, karena memang kekuasaan Segati telah disatukan oleh raja Segati dengan Madangkara.
Untuk memastikan itu, Putri Harnum meminta Sanjaya untuk mengantarnya ke Segati. Di segati Sanjaya disambut oleh Nyi Kcombrang. Nyi Kcombrang benar benar licik Sanjaya bersama Prajurit madangkara disihir dan dibuang ketempat yang jauh. Jauh dari hiruk pikuk Madangkara dan Segati.
Sementara Itu putri Harnum disihir dan di buang ke daerah yang jauh pula yang kemudian ditemukan oleh Rombongan Juragan Toma.
***
Raden Samba yang awalnya mengikuti Mantili mencari Brama harus berpisah setelah Mantili tidak mau untuk di ikuti.
Samba bertemu dengan Gottawa dan berusaha menolong Gottawa. Namun Saat itu datang Ardalepa. Ardalepa menyuruh Samba untuk membunuh Gottawa. Samba tidak mau, akhirnya malah Samba yang ingin dibunuh oleh Ardalepa.
Dalam peperangan itu Ardalepa menggunakan pedang biru yang kini telah dikuasainya. Samba dengan Ajian Lulus bumi kalah dan terlempar jauh. Sementara Gottawa terlempar keatas dan terjatuh ke dahan pohon.
Ardalepa menganggap Gottawa melarikan diri. Sehingga ia mencari-cari tidak ketemu dan menduga kalau Gottawa dan Samba sudah mati. Ardalepa pulang dengan Rasa bahagia.
****
Mantili masih dalam pencarian Brama tiba-tiba menemukan seorang yang tergeletak ia adalah Gottawa. Dengan senang, Mantili segera membawanya pulang.
B E R S A M B U N G . . .
Perhentian perperangan itu dengan alasan kalau tohpati bertarung tanpa juragan dan itu tidak disahkan dalam pertarungan di sayembara.
Tohpati langsung mengarahkan serangannya ke Juragan Sygriwa. Tanpa banyak melawan sugriwa kalah ditangan tohpati.
Sadana yang sebenarnya Brama kemudian mengambil pedang yang dibawa oleh Sugriwa tadi, kemudian menusukkannya kepada Tohpati. Tohpati sekarat dan ia meninggal. Sebelum meninggal Ki Tohpati berkata dalam hati "Inikah jalan hidupku, terbunuh oleh orang yang nyawanya kutolong."
Kematian Sugriwa. ternyata membuat Sadana dan Doria bersama anak buahnya yang lain tidak mempunyai tuan yang akan membayar mereka. Saat itu ada Juragan toma yang menawarkan diri menjadi juragan. Toma adalah juragan yang semula adalah musuh dari Sugriwa.
Doria, Sadana dan para anak buah Sugriwa kini menjadi anak buat Toma, mereka pindah ke rumah juragan Toma.
Diperjalanan pulang ke rumah juragan Toma, para pengawal menemukan sesosok wanita cantik. Ia adalah Putri Harnum yang merupakan istri dari Prabu Brama yang dibuang oleh Nyi Kcombrang.
***
Ardalepa mengangkat Nyi Kecombrang sebagai Ratu di Segati. Hal ini tidak dusetujui oleh Harnum, karena memang kekuasaan Segati telah disatukan oleh raja Segati dengan Madangkara.
Untuk memastikan itu, Putri Harnum meminta Sanjaya untuk mengantarnya ke Segati. Di segati Sanjaya disambut oleh Nyi Kcombrang. Nyi Kcombrang benar benar licik Sanjaya bersama Prajurit madangkara disihir dan dibuang ketempat yang jauh. Jauh dari hiruk pikuk Madangkara dan Segati.
Sementara Itu putri Harnum disihir dan di buang ke daerah yang jauh pula yang kemudian ditemukan oleh Rombongan Juragan Toma.
***
Raden Samba yang awalnya mengikuti Mantili mencari Brama harus berpisah setelah Mantili tidak mau untuk di ikuti.
Samba bertemu dengan Gottawa dan berusaha menolong Gottawa. Namun Saat itu datang Ardalepa. Ardalepa menyuruh Samba untuk membunuh Gottawa. Samba tidak mau, akhirnya malah Samba yang ingin dibunuh oleh Ardalepa.
Dalam peperangan itu Ardalepa menggunakan pedang biru yang kini telah dikuasainya. Samba dengan Ajian Lulus bumi kalah dan terlempar jauh. Sementara Gottawa terlempar keatas dan terjatuh ke dahan pohon.
Ardalepa menganggap Gottawa melarikan diri. Sehingga ia mencari-cari tidak ketemu dan menduga kalau Gottawa dan Samba sudah mati. Ardalepa pulang dengan Rasa bahagia.
****
Mantili masih dalam pencarian Brama tiba-tiba menemukan seorang yang tergeletak ia adalah Gottawa. Dengan senang, Mantili segera membawanya pulang.
B E R S A M B U N G . . .