Brama Kumbara Episode 18

Brama Kumbara Episode 18

Brama kumbara akhirnya pulang dari kerajaan Kuntala dan ia ingin segera menemui Sibi Sekar. Tapi diperjalanan pulang bersama burung rajawalinya, ia terhalang oleh hujan dan penting sehingga harus memilih jalan lain yang lebih aman.

Sementara Putri Harnum malu saat ia telah rela melalukan tarian tapi Brama tidak juga memperhatikannya ia bersedih.
Untunglah Arnelita putri kerajaan Kuntala menenangkannya. Tapi saat itu juga datang Mantili memberi tahu kalau Brama Kumbara sudah punya kekasih. Mantili ingin membantu mendekatkan Dewi Harnum dengan Brama Kumbara dengan syarat Dewi Harnum harus memberi Kuda pilihan untuk digunakannya sebagai kuda dalam lomba pacuan kuda.

Sementara Gottawa yang dalam keadaan pingsang tersadar saat ada orang yang mencoba mengambil pedang merah dari tangan. Perkelahian tidak dapat terelakkan. Ada dua anak buah Gotawa menyelamatkan Utari dan Raden Samba yang dalam keadaan pingsan diselamatkan oleh seorang wanita tua yang pernah punya keinginan mendapatkan ilmu awet muda dari sekar. Wanita itu membawa Raden Samba untuk dijadikan suaminya.

Gottawa membawa Utari kedalam Goa. Ia berhasil melakukan hal yang diminta Utari untuk memotong tangan dan kakinya setelah dibunuh oleh Prima Handra.

Dikediaman Ardalepa, Sekar didandani begitu cantik karena akan diajak makan makam oleh Ardalepa. Ardalepa member subuah kotak berisi cincin. Cincin itu digunakan untuk melamar Sekar menjadi istri keduanya. Kemudian saat yang sama masuklah Brama sepulangnya dari keajaan Kuntala. Ia membawa kue. Saat Bibi Sekar mengambil Kue itu Adalepa hanya bisa melihat dengan wajah penuh amarah. Selain kue Brama juga membawa sekuntum bunga. Bibi Sekar dengan senang hati menerimanya. Tapi karena pertengkaran Brama dan Ardalepa, Brama Akhirnya diusir keluar oleh Bibi Sekar.

***

Dewi Harnum memenuhi permintaan Mantili. Ia meminta seekor kuda dari negeri seberang. Ayahanda Dewi Harnum curiga bahwa anaknya menyukai anak senopati Ardalepa. dan ia akan menghubungi Ardalepa untuk membahagiakan anaknya.

Sesampai di rumahnya Gayatri heran ternyata Adalepa telah sampai duluan. Ardalepa meminta Gayatri membujuk sekar agar menerima lamaran Ardalepa menjadi istrinya. Sementara Brama diminta mantili untuk mengajarinya cara berkuda sambil memegang pedang. karena mantili ingin memenangkan pertandingan itu.

Ardalepa yang mengetahui kalau Mantili ingin mengikuti petandingan berkuda langsung mengurung Mantili didalam kamar. Sementara pengawasannya dipercayakan kepada Raden Samba.

Saat Pangeran Samba masuk, Mantili mencoba keluar. Tapi ia tak berhasil, ia kembali dikurung dalam kamarnya. Raden Samba melapor ke Ardalepa. Malah ia dimaki oleh Ardalepa. Hal ini menyulut kemarahan dan dendam Ardalepa yang semakin besar.

Sekar mengalami konfik Batin. Ia terkenang akan gurunya yang marah besar saat tahu ia mencintai muridnya. Disisi lain ia mendapat tawaran menjadi istri Ardalea laki-laki yang tidak ia cintai.

Ardalepa memerintahkan prajurit untuk mengawasi kamar Sekar dan kamar Mantili. Selain itu Gayatri diminta Ardalepa untuk mempengaruhi Brama agar menerima sekar menjadi suami Ardalepa.

Perbincangan Brama dengan Gayatri membuat Brama tahu kalau yang mempengaruhi gurunya adalah Gayatri ibunya sendiri. Gayatri mengaku tidak bisa menentang perintah suaminya karena ia merasa itulah yang harus dilakukan sebagai istri yang baik.

Tanpa diduga ternyata Mantili kabur dari kamarnya dan Ardalepa menyuruh Raden samba untuk mencarinya. Ardalepa akan mempercepat pernikahan Raden Samba dengan Mantili. Ini bertujuan untuk memberi pelajaran kepada mantili bahwa ia yang mengatur semua kehidupan orang di istana itu. Raden samba yang mendengar itu senang. Ia menganggap cita-citanya semakin dekat dengan kenyataan untuk menjadi suami Mantili.

Sekar masih bersedih. Ia menganggap cintanya bertepuk sebelah tangan mendengar apa yang dikatakan kalau Brama berbahagia di jodohkan dengan Dewi Harnum. Saat itu Brama masuk dan mereka berbicara panjang lebar tentang hubungan mereka. Bibi Sekar bertanya apakah Brama menyayanginya, sebesar apa, Brama menjawab lebih besar dari lautan. Saat itulah Sekar tahu kalau Brama ternyata mencintainya tidak seperti apa yang dipikirkannya.

Di Goa, Utari kembali hidup. Tangan dan kakinya kembali bersatu tapi ia sedikit lupa ingatan. bahkan ia tidak mengenal Gotawa, kaspar dan Rastam. Tapi setelah diyakinkan, barulah Utari mempercyai mereka. Saat tahu kalau Prima Handra hanya membunuhnya dan menginginkan pedangnya, Utari marah ingin mecari Prima Handra.


B E R S A M B U N G . . .

Jangan lupa ya untuk bergabbung di Facebook kami. linknya dibawah ini.
http://www.facebook.com/pages/Brama-Kumbara/456418944413440?ref=
Next Post Previous Post