Cerita Brama Kumbara Episode 20
Cerita Brama Kumbara Episode 20
Sebelumnya Perkelahian Utari dengan wanita penyelamat Prima Handra betarung seru. Utari mulai terdesak, tapi akhirnya Utari berhasil mengalahkan Wanita tesebut berkat Pedang Merah Miliknya.
Setelah Itu, Utari membawa Prima Handra ke Markas Gottawa. Disana ia tidak bertemu dengan siapa-siapa hanya anak buah Gottawa. ia memberitahu kalau Gottawa ke Kerajaan Kuntala. Utari mengira Gottawa pergi ke Kuntala untuk melakukan penyerangan. Tapi sebenarnya yang terjadi adalah Gottawa pergi ke Kuntala untuk menjadi wakil Brama sebagai panglima perang.
Diperjalanan Utari diminta Prima Handra untuk bristirahat di Penginapan. agar lebih segar ketika melanjutkan perjalanan. Dipenginapan itu, Prima Handra memberi Utari obat tidur. Dengan demikian, Prima Handra lebih leluasa mencari pedang Merah dan mencurinya dari Utari.
Pencarian pedang Merah tidak juga membuahkan hasil. Prima Kesal, dan ia akhirnya membangunkan Utari dengan obat penawarnya. Tapi berkat usaha itu, Utari sebagian ingatannya menjadi pulih. Prima Handra bertanya dimana Utari menyimpan pedang merahnya. Utari memberi tahu kalau pedang merahnya disimpan di Atam penginapan itu. Prima kesal dengan apa yang dilakukan Utari. dan akhirnya mereka melanjutkan perjalanan.
***
Di Istana Kuntala, Raja Kuntala memerintahkan Gardika untuk mencari keturunan Empu Gandring. Konon, keturunan Empu Gandring memiliki senjata yang bisa menandingi kehebatan Pedang Biru.
Di Istana Ardalepa, Ardalepa kedatangan istri keduanya Ratna. Ratna kini telah sembuh dari penyakitnya. Ratna akan diceraikan oleh Ardalepa, tapi Ratna meminta syarat 60 % kekayaan Ardalepa menjadi bagiannya. Jika tidak, ia tidak mau dicerai.
Saat itu juga datang Sahabatnya Kendala dan Raden Samba. Ia memberitahu kalau ternyata pedang biru ada tandingannya yaitu berupa senjata buatan Empu Gandring. Konon senjata itu di pegang oleh keturunan Empu Ganding.
Ratna kembali berbuat ulah. ia mencoba mengambi perhiasan yang digunakan oleh Gayatri. ia beranggapan kalau Ardalepa akan menyetujui permintaannya termasuk memberikan perhiasan yang dimiliki oleh Gayatri.
Ardalepa yang mengetahui kelakukan Ratna langsung memarahi Ratna dan mengusir Ratna keluar Istana.
Ardalepa yang sedang bingung menghadapi Brama dan beniat menduduki kerajaan Kuntala mengobankan Sekar untuk memuluskan tujuannya. Sekar yang sangat ia inginkan akan ia berikan kepada Brama dengan syarat Brama harus meninggalkan Kerajaan Kuntala sejauh-jauhnya.
Awalnya Brama hendak menyetujui Rencana Ardalepa itu. Tapi Gottawa mengingatkan kalau Tujuannya merebut Madangkara dari Kuntala sudah diperjalanan dan ia jangan sampai gagal gara-gara guru Brama.
Setibanya Brama dari Kuntala, Bibi Sekar menunggu untuk segera dibawa pergi. Tapi Brama tidak mau membawa Sekar pergi ia harus tetap pada tujuannya semula. Yaitu merebut Madangkara dari Kuntala.
Sekar sedih karena ia masih harus tinggal di istana Ardalepa yang bagi ia merupakan istana neraka.
***
Di intana Kuntala, Mantili terlihat sangat bergembira karena disana ada Gottawa orang yang sangat ia cintai. Saat Mantili mengutarakan cintanya pada Gottawa, Gottawa menjawabnya juju kalau dia mengganggap Mantili sebagai adiknya sepeti Brama menganggap Mantili sebagai adiknya.
Mantili yang kecewa akhirnya pulang karena diminta oleh ayahnya untuk menemani ibunya. Mantili mau pulang dengan syarat ia harus diperbolehkan ikut pertandingan berkuda, jika tidak disetujui ayahnya, ia tidak mau pulang. dengan terpaksa ayahnya Ardalepa menyetujui permintaan Mantili.
Gottawa sepertinya tampak menyesal melihat Mantili kecewa karena Gottawa tidak menerima cintanya.
***
Raja memeintahkan Gardika untuk mencari siapa keturunan Empu Ganding dan membawanya kehadapan raja. Keris Kemuning inilah yang nantinya akan digunakan raja untuk membalaskan kematian Putrinya yang bernama Armelita kepada Brama Kumbara.
Sesampainya Gardika di Madangkara, ia bertanya kepada penduduk dimana keturunan Empu Ganding berada. Ada penduduk yang mencoba memberi tahu, tapi ada pula satu orang yang benci pada orang-oang Kuntala yang melarang penduduk tersebut memberi tahu. Akhirnya mereka berkelahi dan penduduk tadi kalah terikat oleh ajian Tali Cakra serat Jiwa. Ajian ini mampu mengikat seseorang dengan kuat. Bila orang tersebut hendak melawan, meka tali ini akan mengikat semakin kuat.
**
Utari mengambil kesempatan untuk menyelinap masuk ke istana dan membunuh satu persatu prajurit istana. Tapi ia salah masuk. Ia malah masuk ke ruangan persembahyangan. Utari mengira Gottawa telah mati karena sebelumnya ia bertemu dan bertanya pada Mantili di perjalanan. Mantili yang dalam keadaan kesal karena di tolak cintanya menjawab sekenanya saja kalau Gottawa telah mati. Jadi masuknya Utari keistana untuk melakukan pembalasan dendam.
Bagaimana dengan nasib sekar di istana Ardalepa? akankah ia kembali selamat dai pernikahan dengan Ardalepa? kita tunggu saja senin depan. sampai Jumpa.
B E R S A M B U N G . . . .
Sebelumnya Perkelahian Utari dengan wanita penyelamat Prima Handra betarung seru. Utari mulai terdesak, tapi akhirnya Utari berhasil mengalahkan Wanita tesebut berkat Pedang Merah Miliknya.
Setelah Itu, Utari membawa Prima Handra ke Markas Gottawa. Disana ia tidak bertemu dengan siapa-siapa hanya anak buah Gottawa. ia memberitahu kalau Gottawa ke Kerajaan Kuntala. Utari mengira Gottawa pergi ke Kuntala untuk melakukan penyerangan. Tapi sebenarnya yang terjadi adalah Gottawa pergi ke Kuntala untuk menjadi wakil Brama sebagai panglima perang.
Diperjalanan Utari diminta Prima Handra untuk bristirahat di Penginapan. agar lebih segar ketika melanjutkan perjalanan. Dipenginapan itu, Prima Handra memberi Utari obat tidur. Dengan demikian, Prima Handra lebih leluasa mencari pedang Merah dan mencurinya dari Utari.
Pencarian pedang Merah tidak juga membuahkan hasil. Prima Kesal, dan ia akhirnya membangunkan Utari dengan obat penawarnya. Tapi berkat usaha itu, Utari sebagian ingatannya menjadi pulih. Prima Handra bertanya dimana Utari menyimpan pedang merahnya. Utari memberi tahu kalau pedang merahnya disimpan di Atam penginapan itu. Prima kesal dengan apa yang dilakukan Utari. dan akhirnya mereka melanjutkan perjalanan.
***
Gardika |
Di Istana Ardalepa, Ardalepa kedatangan istri keduanya Ratna. Ratna kini telah sembuh dari penyakitnya. Ratna akan diceraikan oleh Ardalepa, tapi Ratna meminta syarat 60 % kekayaan Ardalepa menjadi bagiannya. Jika tidak, ia tidak mau dicerai.
Saat itu juga datang Sahabatnya Kendala dan Raden Samba. Ia memberitahu kalau ternyata pedang biru ada tandingannya yaitu berupa senjata buatan Empu Gandring. Konon senjata itu di pegang oleh keturunan Empu Ganding.
Ratna kembali berbuat ulah. ia mencoba mengambi perhiasan yang digunakan oleh Gayatri. ia beranggapan kalau Ardalepa akan menyetujui permintaannya termasuk memberikan perhiasan yang dimiliki oleh Gayatri.
Ardalepa yang mengetahui kelakukan Ratna langsung memarahi Ratna dan mengusir Ratna keluar Istana.
Ardalepa yang sedang bingung menghadapi Brama dan beniat menduduki kerajaan Kuntala mengobankan Sekar untuk memuluskan tujuannya. Sekar yang sangat ia inginkan akan ia berikan kepada Brama dengan syarat Brama harus meninggalkan Kerajaan Kuntala sejauh-jauhnya.
Awalnya Brama hendak menyetujui Rencana Ardalepa itu. Tapi Gottawa mengingatkan kalau Tujuannya merebut Madangkara dari Kuntala sudah diperjalanan dan ia jangan sampai gagal gara-gara guru Brama.
Setibanya Brama dari Kuntala, Bibi Sekar menunggu untuk segera dibawa pergi. Tapi Brama tidak mau membawa Sekar pergi ia harus tetap pada tujuannya semula. Yaitu merebut Madangkara dari Kuntala.
Sekar sedih karena ia masih harus tinggal di istana Ardalepa yang bagi ia merupakan istana neraka.
***
Di intana Kuntala, Mantili terlihat sangat bergembira karena disana ada Gottawa orang yang sangat ia cintai. Saat Mantili mengutarakan cintanya pada Gottawa, Gottawa menjawabnya juju kalau dia mengganggap Mantili sebagai adiknya sepeti Brama menganggap Mantili sebagai adiknya.
Mantili yang kecewa akhirnya pulang karena diminta oleh ayahnya untuk menemani ibunya. Mantili mau pulang dengan syarat ia harus diperbolehkan ikut pertandingan berkuda, jika tidak disetujui ayahnya, ia tidak mau pulang. dengan terpaksa ayahnya Ardalepa menyetujui permintaan Mantili.
Gottawa sepertinya tampak menyesal melihat Mantili kecewa karena Gottawa tidak menerima cintanya.
***
Raja memeintahkan Gardika untuk mencari siapa keturunan Empu Ganding dan membawanya kehadapan raja. Keris Kemuning inilah yang nantinya akan digunakan raja untuk membalaskan kematian Putrinya yang bernama Armelita kepada Brama Kumbara.
Sesampainya Gardika di Madangkara, ia bertanya kepada penduduk dimana keturunan Empu Ganding berada. Ada penduduk yang mencoba memberi tahu, tapi ada pula satu orang yang benci pada orang-oang Kuntala yang melarang penduduk tersebut memberi tahu. Akhirnya mereka berkelahi dan penduduk tadi kalah terikat oleh ajian Tali Cakra serat Jiwa. Ajian ini mampu mengikat seseorang dengan kuat. Bila orang tersebut hendak melawan, meka tali ini akan mengikat semakin kuat.
**
Utari mengambil kesempatan untuk menyelinap masuk ke istana dan membunuh satu persatu prajurit istana. Tapi ia salah masuk. Ia malah masuk ke ruangan persembahyangan. Utari mengira Gottawa telah mati karena sebelumnya ia bertemu dan bertanya pada Mantili di perjalanan. Mantili yang dalam keadaan kesal karena di tolak cintanya menjawab sekenanya saja kalau Gottawa telah mati. Jadi masuknya Utari keistana untuk melakukan pembalasan dendam.
Bagaimana dengan nasib sekar di istana Ardalepa? akankah ia kembali selamat dai pernikahan dengan Ardalepa? kita tunggu saja senin depan. sampai Jumpa.
B E R S A M B U N G . . . .