Bayi Hilang dalam Kandungan
Bayi Hilang dalam Kandungan Hilangnya bayi atau janin dalam kandungan biasa menimpa seorang ibu. Pasangan muda yang mendambakan keturunan harus kecewa karena hal ini. Bayi Hilang dalam kandungan menurut istilah kedokteran adalah Kehamilan Palsu atau Pseudocyesis.
Berita “Bayi Hilang Dalam Kandungan” biasa masyarakat mengkaitkan kejadian ini dengan “makhluk halus”. Ada yang bilang kalau bayinya “diambil” oleh Jin dan sebangsanya. Sebenernya ada penjelasan ilmiahnya untuk keadaan seperti itu. Kehamilan ini disebut juga Kehamilan Palsu atau Pseudocyesis.
Belum ada penyebab pasti dari Pseudocyesis, tetapi teori yang banyak muncul adalah disebabkan oleh faktor konflik emosional atau psikologi. Jadi wanita ini berkeinginan sangat kuat untuk hamil dan tekanan perasaan yang dialaminya ini mengakibatkan perubahan hormon sehingga menyerupai perubahan hormon pada keadaan hamil yang sebenarnya.
Wanita yang mengalami Pseudocyesis mengalami gejala-gejala yang sama seperti wanita yang benar-benar hamil, misalnya : haid terhenti, morning sickness, payudara yang membesar, perut yang membesar dan banyak yang bisa merasakan pergerakan bayi (meskipun tidak ada janin didalamnya).
Mereka yang memeriksakan kandungannya ke dokter atau bidan, seringkali dinyatakan memang benar-benar hamil. Tetapi setelah beberapa bulan, perut yang membesar tersebut tiba-tiba mengempes dan dokter akan menyatakan bahwa tidak ada bayi di dalam kandungannya.
Wanita yang mengalami hamil palsu ini, sebagian besar mengalami gonjangan emosi yang hebat, karena harapan besar untuk memiliki bayi ternyata tidak terjadi. Karena kebanyakan bersifat psikologi, sebaiknya pasien Pseudocyesis dirujuk ke seorang psikoterapis untuk mengatasi masalahnya ini.
Yang menarik mengenai kehamilan palsu ini dapat juga dialami oleh pria (penderita Couvade syndrome / sympathetic pregnancy), biasanya terjadi pada para suami yang sangat dekat dengan istrinya dan mempunyai simpati yang berlebihan sehingga mengalami tanda-tanda yang sama dengan kehamilan: morning sickness, emosi yang tidak menentu, NGIDAM, gangguan pencernaan, perubahan nafsu makan, berat badan, diare, sembelit, sakit kepala, sakit gigi, ketagihan, mual, pembesaran payudara, pengerasan puting dan insomnia . Dalam beberapa kasus ekstrim, ayah dapat tumbuh perut mirip dengan wanita hamil bulan-7.
Hamil kosong ini sering terjadi dan bertahan selama 3-4 bulan, di mana ibu merasa hamil. Namun setelah di USG, ternyata kosong. Di mana kalau hamil ini biasanya keluar sendirinya dengan ditandai ada plak atau pendarahan. Kasus ini biasanya tidak terjadi pada kehamilan pertama, tetapi bisa juga kehamilan kedua, ketiga maupun kelima.
Oleh sebab itu agar seorang ibu hamil atau tidak, ia seharusnya memeriksa kehamilannya sejak dini dan melakukan pemeriksaan USG, apakah benar-benar hamil atau tidak.
Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi, Pastikan dulu ibu hamil. Tanda kehamilan muda, mual muntah pusing, itu lemah. Kalau di usia tiga bulan ke bawah, mules perut bawah, keluar plak atau pendarahan. Harus badrest sebab menyebabkan keguguran. Ini harus diwaspadai," pesan Dokter ahli kandungan, dr H Suandi SpoG, M Kes.
[dari berbagai sumber ]
Berita “Bayi Hilang Dalam Kandungan” biasa masyarakat mengkaitkan kejadian ini dengan “makhluk halus”. Ada yang bilang kalau bayinya “diambil” oleh Jin dan sebangsanya. Sebenernya ada penjelasan ilmiahnya untuk keadaan seperti itu. Kehamilan ini disebut juga Kehamilan Palsu atau Pseudocyesis.
Kehamilan Palsu
Pseudocyesis adalah suatu keadaan yang bersifat psikosomatik, dimana terjadi gangguan mental dan fisik yang menyebabkan perubahan pada tubuh wanita sehingga menyamai ciri-ciri wanita hamil, padahal sebenarnya dia tidak hamil.Belum ada penyebab pasti dari Pseudocyesis, tetapi teori yang banyak muncul adalah disebabkan oleh faktor konflik emosional atau psikologi. Jadi wanita ini berkeinginan sangat kuat untuk hamil dan tekanan perasaan yang dialaminya ini mengakibatkan perubahan hormon sehingga menyerupai perubahan hormon pada keadaan hamil yang sebenarnya.
Wanita yang mengalami Pseudocyesis mengalami gejala-gejala yang sama seperti wanita yang benar-benar hamil, misalnya : haid terhenti, morning sickness, payudara yang membesar, perut yang membesar dan banyak yang bisa merasakan pergerakan bayi (meskipun tidak ada janin didalamnya).
Mereka yang memeriksakan kandungannya ke dokter atau bidan, seringkali dinyatakan memang benar-benar hamil. Tetapi setelah beberapa bulan, perut yang membesar tersebut tiba-tiba mengempes dan dokter akan menyatakan bahwa tidak ada bayi di dalam kandungannya.
Wanita yang mengalami hamil palsu ini, sebagian besar mengalami gonjangan emosi yang hebat, karena harapan besar untuk memiliki bayi ternyata tidak terjadi. Karena kebanyakan bersifat psikologi, sebaiknya pasien Pseudocyesis dirujuk ke seorang psikoterapis untuk mengatasi masalahnya ini.
Wanita yang memiliki risiko untuk mengalami kelainan ini :
- wanita yang belum dapat anak pada usia akhir 30 atau awal 40 tahun.
- Wanita dengan kondisi emosi yang tidak stabil, terutama yang berhubungan dengan kehamilan.
- Wanita dengan riwayat abortus ataupun kematian janin sebelumnya.
Yang menarik mengenai kehamilan palsu ini dapat juga dialami oleh pria (penderita Couvade syndrome / sympathetic pregnancy), biasanya terjadi pada para suami yang sangat dekat dengan istrinya dan mempunyai simpati yang berlebihan sehingga mengalami tanda-tanda yang sama dengan kehamilan: morning sickness, emosi yang tidak menentu, NGIDAM, gangguan pencernaan, perubahan nafsu makan, berat badan, diare, sembelit, sakit kepala, sakit gigi, ketagihan, mual, pembesaran payudara, pengerasan puting dan insomnia . Dalam beberapa kasus ekstrim, ayah dapat tumbuh perut mirip dengan wanita hamil bulan-7.
Kehamilan Kosong
Selain Kehamilan palsu, ada lagi istilah lain yaitu Kehamilan Kosong. Dimana seorang ibu mengalami perut membesar layaknya ibu hamil. Membesarnya perut tersebut disebabkan dari perkembangan awal kehamilan membentuk kantong bayi, namun di dalamnya tidak ada janin. Salah satu faktor penyebabnya adalah faktor genetik. Hal ini biasa disebut kasus blighted ovum.Hamil kosong ini sering terjadi dan bertahan selama 3-4 bulan, di mana ibu merasa hamil. Namun setelah di USG, ternyata kosong. Di mana kalau hamil ini biasanya keluar sendirinya dengan ditandai ada plak atau pendarahan. Kasus ini biasanya tidak terjadi pada kehamilan pertama, tetapi bisa juga kehamilan kedua, ketiga maupun kelima.
Oleh sebab itu agar seorang ibu hamil atau tidak, ia seharusnya memeriksa kehamilannya sejak dini dan melakukan pemeriksaan USG, apakah benar-benar hamil atau tidak.
Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi, Pastikan dulu ibu hamil. Tanda kehamilan muda, mual muntah pusing, itu lemah. Kalau di usia tiga bulan ke bawah, mules perut bawah, keluar plak atau pendarahan. Harus badrest sebab menyebabkan keguguran. Ini harus diwaspadai," pesan Dokter ahli kandungan, dr H Suandi SpoG, M Kes.
[dari berbagai sumber ]