Sinopsis Brama Kumbara Episode 55



Diepisode ini admin gak bisa nonton capek banget. Singkat cerita, apa yang terjadi di episode ke 55 adalah sebagai berikut.

Karena kalah melawan lasmini, Gardika dan Gardanara pergi ke suatu desa. Dan mereka bertemu dengan brama beserta rombongan membawa mayat kakek Astagina.

Mereka mencegat brama dan mengajak untuk bertarung, kedua kakak beradik ini berhasil di musnahkan oleh Brama, hingga pertarungan tersebut d menangkan oleh Brama.


Brama beserta rombongan melanjutkan perjalanan hingga sampai ketempat tujuan dan memakamkan kakek astagina. Selesai upacara pemakaman



Brama beserta rombongan pulang ke madangkara. Suatu malam brama pamitan pada mahesa dan berpesan untuk menjaga istana madangkara. Ki pasopati pamitan kepada Raksa Kumala utk pergi ke suatu tempat.

Di tengah perjalanan ki pasopati d halang oleh sebuah sinar yg kemudian sinar itu berubah menjadi Brama.

Brama mengajak ki Pasopati utk bertarung , ki Pasopati pun menyetujui permintaan Brama. Pertarungan pun terjadi begitu dahsyat, jurus demi jurus terus beradu. . 

Ki pasopati mengeluarkan ajian waringin sungsang dan brama mengeluarkan ajian Sukma Wisesa. . Ki pasopati termundur ke belakang , lalu brama mengeluarkan ajian sukma wisesa, ajian tersebut membuat brama menjadi seperti angin puting beliung dan membungkus tubuh ki pasopati hingga musnah.

Kejadian itu di saksikan dari balik semak2 oleh buntak bumi dan kertagena beserta prajurit. Buntak bumi dan kertagena melaporkan kejadian yg mereka saksikan tersebut.
 
Setelah berhsil memusnahkan ki pasopati, brama kembali ke madangkara. Ketika ardalepa sedang memperdalam ilmunya tiba2 gayatri menghampirinya, gayatri terkena pengaruh sihirnya ardalepa, ardalepa menyuruh gayatri membunuh brama.


Kedatangan brama d sambut oleh istrinya dgn pelukan yg gimana githu. Terlihat ardalepa brsama gayatri menyambut kedatangan brama, Gayatri memeluk brama sambil memegang sebilah pisau dan menusuknya ke perut brama.
 
Bersambung....

----
Episode kali ini adalah cerita yang ditulis oleh Wahyudin Mann.
Terima kasih untuk Wahyudin Mann yang sudah berbagi cerita bersama kami semua. 
Next Post Previous Post