Sinopsis Brama Kumbara Episode 56

Episode 56 diawali dengan pertarungan antara mahesa dan Raden Samba. Raden Samba dituduh oleh Mahesa telah membunuh Ayu Kirana, Ayu Kirana tidak ditemukan sejak menyusul Samba ke hutan.

Samba mengaku, kalau ia kehutan bukan membunuh Ayu Kirana, melainkan menenangkan diri ke bukit Lingga.


Mahesa tidak percaya, sehingga pertarungan berlangsung dahsyat. Dalam pertarunga itu, Samba menggunakan jurus-jurus yang diajari oleh Mahesa, itu karena Samba masih menghormati Mahesa sebagai penglima perang kerajaan Madangkara.

Mahesa justru marah dengan apa yang Samba lakukan, sehingga ia menjadi berniat untuk benar-benar membunuh Samba. Lalu Mahesa menggunakan Ilmu Pratamaya untuk membunuh Samba.

Sebelum Mahesa mengeluarkan ilmu andalannya itu, datanglah Mantili. Disini Mantili malah ingin membunuh Samba. Mantili telah memilih Gottawa dan malah ingin membunuh Samba.

Perkelahan Samba dan Mantili malah dihentikan dengan laporan pajurit, kalau Kijaran dan Lugina datang menyerang Madangkara mencari Brama Kumbara.

Brama kumbara tertusuk pisau oleh bunda Gayatri. Mahesa sebagai panglima perang mengambil tindakan untuk memenjarakan Gayatri kedalam penjara bawah tanah, karena telah melukai dan berusaha membunuh Raja Madangkara.

Mahesa kemudian menemui Ardalepa. Mahesa menuduh Ardalepa yang mempengaruhi Gayatri untuk membunuh Brama. tapi Ardalepa tidak mengakui. Pertarungan berlangsung dan Ardalepa akhirnya berhasil diringkus dan sijebloskan oleh Mahesa kedalam penjara bawah tanah bersama Gayatri.

Saat perperangan terjadi antara Ardalepa dan Mahesa, tiba-tiba datanglah Kijara dan Lugina untuk menuntut balas kematian gurunya, panembahan gunung Saba bernama Pasopati yang dibunuh oleh Brama.

Brama masih dalam keadaan sakit, sehingga tidak bisa menghadapi Kijara. Saat itu kedatangan Kijara dan Lugina disambut oleh mantili dan Gottawa.

Mantili dan Gottawa tidak bisa menahan kijara lebih lama, karena Kijara dan lugina sangat kuat.

Kemudian datanglah Mahesa untuk membantu. Tapi Mahesa masih bisa dikalahkan oleh Kijara dan Lugina, sehingga semakin banyak orang madangkara yang kalah.

Putri Harnum masih cemas. ia menunggui Brama Kumbara menyembuhkan luka-lukanya. Brama masih bersemedi mencari cara mengobati dirinya sendiri.

Putri Haarnum memutusan untuk membantu Mantili dan Gottawa. Tapi kemudian terdengar suara Brama yang telah terbangun dari semedinya. Brama melarang Putri Harnum kemana-mana, karena tidak akan terjadi apa-apa dengan Mantili dan Gottawa.

Saat brama terbangun, Brama mengajak untuk bersama Harnum menghadapi Kijara dan Lugina.

Brama mengulurkan tangannya kearah Harnum. Harnum pun menyambutnya. Saat itu Bama menyalurkan sebagian tenaga dalamnya, supaya Harnum menjadi kuat.

Kini Harnum menjadi lebih bertenaga dan siap untuk menghadapi kijara dan Lugina. Merekapun keluar dari kamarnya menghadapi tamu yang tak diundang itu.

Brama melawan Kijara dan Harnum melawan Lugina. Saat harnum melawan Lugina, semua pendekar madangkara itu heran, karena Harnum telah memiliki ilmu yang hebat, karena bisa menyaingi Lugina.

Akhirnya Kijara dan Lugina kalah ditangan sepasang suami istri pemimpin Madangkara itu.

Kedatanagn Lugina dan Kijara ke Madangkara adalah untuk menuntut balas atas kematian gurunya Pasopati. tapi usaha itu gagal karena telah dikalahkan oleh Brama dan Putri Harnum.

***

Lasmini adalah wanita yang cantik. ia dikepung oleh Juragan di suatu desa. Lasmini berhasil membunuh beberapa anak buah dari Juragan itu. Tapi Lasmini berhasil dikalahkan dengan lemparan bom asap, yang membuat Lasmini pingsan.

Saat Lasmini terbangun, ternyata ia sudah berada di rumah sang Juragan. Lasmini dicambuk dan tubuhnya dipenuhi luka-luka.

Dengan ilmu Pancasona ditubuhnya, luka ditubuh Lasmini langsung sembuh dengan cepat. itu membuat Juragan itu ketakutan dan melarikan diri. karena Lasmini kembali menjadi Kuat dan dengan mudah melepaskan tali yang ada padanya.

***

Nyai Kcombrang tertara saat melihat Ardalea sudah tidak memiliki kekuatan apa-apa. Nyai Kcombrang berniat melepaskan Ardalepa sebagai alasan untuk berbuat baik, melepaskan orang yang tidak bersalah.

Dengan menolong orang, maka tongat mata dewanya menjadi leih kuat. Itulah yang diharapkan oleh Nyai Kcombrang.

***

Saat mengetahui kelau Kijara dan Lugina  menyerang kerajaan Madangkara, Awalnya Raja Kuntala Raksa Kumala marah, karena bertindak tidak sesuai perintah. Setelah ia pikir pikir itu lebih baik, karena penyerangan Kijara dan Lugina itu akan berhasil.

Akhirnya ia berfikir untuk menyiapka pasukan untuk menyerang Madangkara, karena dengan bantuannya ia akan menang besar.

Sebenarnya Buntak Bumi sudah menyarankan untuk tidak melakukan itu, tapi Raksa Kumala tidak mendengarkan saran dai Buntak Bumi dan Kertagena.
Next Post Previous Post