Brama Kumbara Episode 48
Setelah Perperangan antara pasukan kayangan mengalahkan pasukan Ardalepa di hutan larangan, Bibi Sekar ikut bersama Brama ke Istana Madangkara.
Di istana madangkara, ternyata kehadiran bibi Sekar menjadi pengganggu hubungan antara Brama dan Putri Harnum permaisuri Madangkara. Untuk itu Bibi Sekar memutuskan untuk mennggalkan Brama agar kehidupan Brama lebih tenang dan lebih harmonis.
***
Untuk membantu Jelantik, Gottawa membawa Jelantik ke kediaman jelantik untuk memohonkan agar Jelantik tidak dijodohkan dengan saudagar kaya yang tidak dicintai oleh Jelantik.
Tapi Ayahanda Jelantik menjelaskan mengapa tidak Gottawa saja yang menikahi Jelantik, karena Sejak kepergian Gottawa Jelantik selalu murung, karena itulah Jelantik di jodohkan dengan Seorang Saudagar kaya. Gottawa akhirnya menyetujui dan ia ingin menikahi Jelantik.
Mantili yang sebenarnya diam-diam mengikuti kepergian Gottawa ke rumah Jelantik, saat itu tiba-tiba muncul dan marah pada Jelantik. Mantili mengatakan kalau Jelantik telah menjebak Gottawa agar bersedia menikahi Jelantik.
Mantili yang emosi, langsung mencabut pedang dna menyerang jelantik. Dengan beberapa jurus sederhana, Jelantik menahan serangan Mantili.
Gottawa yang melihat kejadian itu segera melerai Mantili dengan memegang tangannya. Saat pegangan Gottawa terlepas, Mantili kembali menyerang Jelantik. Jelantik yang tidak siap lalu terluka tertusuk oleh pedang mantili.
Gottawa langsung marah dan membawa Jelantik ke Istana Madangkara untuk diobati oleh tabib Istana.
Tabib Istana mengatakan kalau lukanya akan segera sembuh, karena luka itu tidak begitu dalam mengenai perut Jelantik.
Gottawa memarahi Mantili akan perbuatannya. Dan Karena merasa selalu dicueki, Mantili teringat akan Samba, Orang yang ditolak cintanya oleh Mantili. Untuk itu Mantili berinisiatif untuk pergi menyusul Samba mencari Adik dari panglima Rinkin.
Gottawa yang melihat hal itu, mengutus prajurit untuk mengirim tlik sanda terbaik untuk mengikuti Mantili.
Dalam perjalanan Mantili menyusul samba, Mantili menemukan lubang ditanah. Mantili mengikuti lubang itu. Lubang itu di duga Mantili sebagai Lubang yang dibuat oleh Samba untuk mempersingkat perjalanan.
Apa yang diduga oleh Manili memang benar, sebentar saja Mantili sudah dapat menemukan Samba yang saat itu bersama seorang wanita. Wanita itu tak lain adalah Lasmini.
Bukan Mantili namanya kalau tidak marah-marah karena cumburu. Mantili marah-mara. ia mendorong lasmini tanpa alasan. Samba yang mengetahui kelakuan yang tidak jelas Mantili langsung memarahi Mantili.
Mantili mengatakan kalau Lasmini adalah wanita yang suka menggoda pria. Samba tentu tidak terima dengan perkataan Mantili.
Tapi belum sempat menjawab pernyataan Mantili, terdengar suara orang berlari ketakutan. Di sekitar tempat itu ternyata ada Ardalepa beraksi membunuh para gadis untuk melengkapi tumbal perawan untuk junjungannya Iblis Banaspati.
Mantili, SAmba dan lasmini segera bergerak kearah suara itu dan mereka bertemu dengan Ardalepa.
Perkelahian terjadi antara Ardalepa dan Samba tidak seimbang. Samba kalah, karena memang Ardalepa lebih kuat. Lasmini kemudian mencoba menolong Samba dan mendekati Samba.
Ardalepa yang melihat kecantikan Lasmini membuatnya tergoda. Tapi saat itu dengan sekejap Ardalepa merasakan sakit di tubuhnya luar biasa. itu karena ia memiliki hasrat menyukai Lasmini. Seperti dikatakan Banaspati, bahwa kelemahan Ardalepa adalah wanita termasuk keluarganya.
Ardalepa mengerang kesakitan. ia seolah lumpuh dan tidak berdaya. Kesempatan itu akan digunakan Samba untuk membunuh Ardalepa. Tapi sayang, niat itu terpaksa dibatalkan, karena Mantili melarangnya. Karena tidak ingin berdebat, Samba memilih menghindar dan meninggalkan mantili dan Ardalepa.
***
Samba tak mau meladeni Mantili. Ia bersama lasmini bergegas melanjutkan perjalanan. Diperjalanan tiba-tiba datang 2 orang menghadang. Salau satu dari mereka mirip dengan panglima Rinkin. Dan satunya lagi adalah seorang Wanita.
Tanpa berkenalan, kedua orang tadi langsung menyerang Samba. Perkelahian tidak dapat dihindarkan. Samba tidak mengerti mengapa kedua orang itu langsung menyerang Samba. Kemudian Pia bersama wanita tadi menjelaskan kalau mereka meminta pedang yang dibawa oleh Samba pedang Kemuning Emas. pedang itu adalah milik Kakaknya Sanjaya.
Mendengar hal itu Samba heran dan Samba meminta kejelasan apa yang dapat menmbuat Samba percaya kalau ia adalah Adiknya. Kemudian orang itu mengeluarkan jurus Sakti tingkat tinggi. melihat hal itu Samba kemudian percaya. barulah mereka berkenalan.
Pemuda itu bernama Mahesa bersama Adiknya Ayu Kirana.
Samba menjelaskan kalau ia mendapat Amanah untuk memberikan pedang Kemuning Emas kepada Adiknya Sanjaya serta mengamanatkan untuk meminta Adik Panglima Rinkin untuk menjadi Paglima perang menggantikan Sanjaya.
Mahesa menerima Kakaknya yaitu pangklima Rinkin dan pergi Kemadangkara.
***
Setelah ditinggal oleh Samba, Mantili diringkus oleh Ardalepa untuk dijadikannya pengikutnya.
Kini Mantili sudah tidak sadar dia itu siapa, bahkan telah menjadi pengikut Ardalepa.
***
Brama Kumbara mendapat berita dari teliksandi Gottawa, kalau Mantili sudah ditangkap oleh Ardalepa dan ditahan di istana Kuntala. Untuk itu Bramabersama kakek Astagina berniat pergi ke Kuntala untuk menyelamatkan Mantili dari pengaruh Ardalepa.
Kedatangan Ardalepa bersama burung rajawali bersama Kakek Astagina ternyata diketahui oleh Ardalepa. untuk itu Ardalepa menggunakanAjian pelindung agar Brama tidak bisa masuk ke Istana Kuntala.
Tapi pelinsung itu berhasil dipatahkan Oleh Brama, Sehingga Brama bersama kakek bisa masuk ke Istana secara diam-diam.
Ardalepa yang kini sudah sakti tentu mengetahui kehadiran Brama. Adalepa langsung menyerang Brama. Kesempatan itu dimanfaatkan oleh kakek untuk menyelamatkan Mantili.
Mantili yang masih dalam pengaruh sihir Ardalepa melawan Kakek Astagina. tapi Mantili kalah. Sehingga kakek Astagina berhasil melepaskan pengaruh sihir di Mantili. Saat Mantili sadar, ia heran, mengapa bisa berada di Kuntala. Kakek Astagina langsung menyelamatkan Mantili membawa ke tempat yang aman.
Kakek Astagina kembali membantu pertarungan Brama dan Ardalepa. Saat itu brama kalah, untung saja ada kakek, sehingga Brama Bisa selamat.
***
Gardika dan Gardanara, kini telah mempunyai Ajian Rawa Rontek dan Ajian Pancasona. ia kini sudah lebih kuat bahkan tidak bisa mati. Untuk itu ia kini mempunyai niat untuk membunuh raja Raksa Kumala yang sombong dan menduduki kerajaan Kuntala. Setelah itu, ia akan menyerang dan membunuh Brama di Madangkara.
Diperjalanan ia melihat Lasmini bersama Samba. Ia langsung menyerang Samba. Samba dengan bantuan Mahesa dan Ayu Kirana lebih diuntungkan. Tapi pertarungan itu tidak dilanjutkan setelah Gardika dan Gardanaa terdesak.
Gardika dan gardanara kini bergegas ke Kuntala untuk mrebut kerajaan Kuntala. Tapi belum sampai di Kuntala, terdengar suara pertarungan. Ardalepa melawan Brama. Dari situ mereka berdua tahu kalau Kuntala kini sudah dikuasai oleh Ardalepa.
Saat Brama dan kakek Astagina kalah, Gardika dan Gardanara melawan Ardalepa. pertarungan itu terjai sangat sengit. Kesempatan itu dimanfaatkan Brama dan Kakek Astagina untuk terbang menjauh.
Pukulan Ardalepa mengenai tubuh Gardika dan Gardanara. Ardalepa langsung mengejar Brama.
Kembali terjadi pertarungan. pertarungan kedua ini dimenangkan oleh Brama. Ardalepa terpukul Mundur. Belum sempat Brama dan Kakek Astagina pergi, Brama sudah diserang oleh Gardika dan Gardanara.
Pertarungan masih berlanjut silih Berganti saling serang. Brama dan Kakek Astagina mendapat musuh yang sama-sama kuat. Ardalepa, Gardanara dan Gardika. pertarungan itu terjadi terus menerus hingga sampai didepan kerajaan Madangkara.
Prajurit yang melihat perkelahian itu segera melapor ke Ibunda Gayatri Ibu Bama kalau Ardalepa bertarung dengan Brama.
Gayatri, Mantili dan Putri Harnum segera keluar istana melihat pertarungan itu.
Gayatri langsung saja menghampiri Ardalepa yang saat itu terkena pukulan Brama. Gayatri langsung memeluk Ardalepa. Kontan saja Ardalepa langsung lemah. Ia tidak berdaya. Tubuhnya lemas tanpa kekeuatan. meskipun ia meminta agar Gayatri tidak mendekat, Gayatri tidak mendengar hal itu. Gayatri tetap memeluk Ardalepa sehingga Ardalepa merasa kesakitan. Dengan terpaksa, Ardalepa pergi dengan menghilang untuk menghindari Gayatri.
Saat Ardalepa kesakitan, Brama melawan Gardika dan Gardanara. Dengan libasan pedang Biru, tubuh Gadika dan Gardanara terpotong-potong. Tapi tibuh itu kembali bersambung dan utuh kembali karena memiliki ajian pancasona.
Samba yang baru saja tiba bersama Mahesa, langsung membantu Brama. Dengan kesaktian yang tinggi, Mahesa dan Ayu Kirana berhasil mengalahkan Gardika. Meski mereka tidak langsung mati, tapi tubuh Gardika dan Gardanara merasa kesakitan.
Saat Mahesa ingin menghabiskan dengan Ajian panungkasnya, Gardanara yang merawa tidak diuntungkan segera mengajak kakaknya untuk pergi. tapi, Kakaknya gardika tidak mau. Maka dengan Terpaksa Gardanara membawanya pergi. Karena tenaganya sudah terkuras habis.
Brama berterima Kasih dengan kedua bersaudara itu Mahesa dan Ayu Kirana yang juga adik dari Panglima Rinkin Sanjaya.
***
Sepulangnya Raden Samba membuat Gottawa kesal. ia mengira kalau Samba akan pergi selamanya, tapi ternyata masih kembali lagi. Sepulang nya Samba bersama seorang Wanita membuat Gottawa uring-uringan. ia melihat Seolah Samba tidak ada benarnya. Gottawa juga tidak mau mendengar alasan samba. Bahkan memfitnah Samba bahwa kedatangan Adik Panglima Rinkin Ayu Kirana adalah karena ngin memamerkan wanita kepada Mantili. Padahal kedatangan Ayu Kirana adalah karena permintaan panglima Rinkin juga.
Percekcokan mulut tidak dapat dielakkan. pertarungan juga terjadi. Mantili mencegah pertarungan itu dengan bertanya pada Samba dan Gottawa.
***
Dikerajaan Sanggem yang dikuasai oleh Nyi Kcombrang, kini sedang dilanda prahara antara Nyi Kcombrang dan Patih Raksa. Mereka berdua terpecah menjadi 2. Buntak Bumi, Adyaksa dan Kertagena menjadi pengikut Nyi Kcombrang, sememtara kijara dan Lugina menjadi pengikut Raja Raksa.
Sempat terjadi perkelahian antara Kijara Lugina dan Nyi Kcombrang. Tapi akhirnya Nyi Kcombrang mampu mengalahkan Kijara dan Lugina.
***
B E R S A M B U N G . . .
Di istana madangkara, ternyata kehadiran bibi Sekar menjadi pengganggu hubungan antara Brama dan Putri Harnum permaisuri Madangkara. Untuk itu Bibi Sekar memutuskan untuk mennggalkan Brama agar kehidupan Brama lebih tenang dan lebih harmonis.
***
Untuk membantu Jelantik, Gottawa membawa Jelantik ke kediaman jelantik untuk memohonkan agar Jelantik tidak dijodohkan dengan saudagar kaya yang tidak dicintai oleh Jelantik.
Tapi Ayahanda Jelantik menjelaskan mengapa tidak Gottawa saja yang menikahi Jelantik, karena Sejak kepergian Gottawa Jelantik selalu murung, karena itulah Jelantik di jodohkan dengan Seorang Saudagar kaya. Gottawa akhirnya menyetujui dan ia ingin menikahi Jelantik.
Mantili yang sebenarnya diam-diam mengikuti kepergian Gottawa ke rumah Jelantik, saat itu tiba-tiba muncul dan marah pada Jelantik. Mantili mengatakan kalau Jelantik telah menjebak Gottawa agar bersedia menikahi Jelantik.
Mantili yang emosi, langsung mencabut pedang dna menyerang jelantik. Dengan beberapa jurus sederhana, Jelantik menahan serangan Mantili.
Gottawa yang melihat kejadian itu segera melerai Mantili dengan memegang tangannya. Saat pegangan Gottawa terlepas, Mantili kembali menyerang Jelantik. Jelantik yang tidak siap lalu terluka tertusuk oleh pedang mantili.
Gottawa langsung marah dan membawa Jelantik ke Istana Madangkara untuk diobati oleh tabib Istana.
Tabib Istana mengatakan kalau lukanya akan segera sembuh, karena luka itu tidak begitu dalam mengenai perut Jelantik.
Gottawa memarahi Mantili akan perbuatannya. Dan Karena merasa selalu dicueki, Mantili teringat akan Samba, Orang yang ditolak cintanya oleh Mantili. Untuk itu Mantili berinisiatif untuk pergi menyusul Samba mencari Adik dari panglima Rinkin.
Gottawa yang melihat hal itu, mengutus prajurit untuk mengirim tlik sanda terbaik untuk mengikuti Mantili.
Dalam perjalanan Mantili menyusul samba, Mantili menemukan lubang ditanah. Mantili mengikuti lubang itu. Lubang itu di duga Mantili sebagai Lubang yang dibuat oleh Samba untuk mempersingkat perjalanan.
Apa yang diduga oleh Manili memang benar, sebentar saja Mantili sudah dapat menemukan Samba yang saat itu bersama seorang wanita. Wanita itu tak lain adalah Lasmini.
Bukan Mantili namanya kalau tidak marah-marah karena cumburu. Mantili marah-mara. ia mendorong lasmini tanpa alasan. Samba yang mengetahui kelakuan yang tidak jelas Mantili langsung memarahi Mantili.
Mantili mengatakan kalau Lasmini adalah wanita yang suka menggoda pria. Samba tentu tidak terima dengan perkataan Mantili.
Raden Samba dan Mantili |
Mantili, SAmba dan lasmini segera bergerak kearah suara itu dan mereka bertemu dengan Ardalepa.
Perkelahian terjadi antara Ardalepa dan Samba tidak seimbang. Samba kalah, karena memang Ardalepa lebih kuat. Lasmini kemudian mencoba menolong Samba dan mendekati Samba.
Ardalepa yang melihat kecantikan Lasmini membuatnya tergoda. Tapi saat itu dengan sekejap Ardalepa merasakan sakit di tubuhnya luar biasa. itu karena ia memiliki hasrat menyukai Lasmini. Seperti dikatakan Banaspati, bahwa kelemahan Ardalepa adalah wanita termasuk keluarganya.
Ardalepa mengerang kesakitan. ia seolah lumpuh dan tidak berdaya. Kesempatan itu akan digunakan Samba untuk membunuh Ardalepa. Tapi sayang, niat itu terpaksa dibatalkan, karena Mantili melarangnya. Karena tidak ingin berdebat, Samba memilih menghindar dan meninggalkan mantili dan Ardalepa.
***
Samba tak mau meladeni Mantili. Ia bersama lasmini bergegas melanjutkan perjalanan. Diperjalanan tiba-tiba datang 2 orang menghadang. Salau satu dari mereka mirip dengan panglima Rinkin. Dan satunya lagi adalah seorang Wanita.
Tanpa berkenalan, kedua orang tadi langsung menyerang Samba. Perkelahian tidak dapat dihindarkan. Samba tidak mengerti mengapa kedua orang itu langsung menyerang Samba. Kemudian Pia bersama wanita tadi menjelaskan kalau mereka meminta pedang yang dibawa oleh Samba pedang Kemuning Emas. pedang itu adalah milik Kakaknya Sanjaya.
Mendengar hal itu Samba heran dan Samba meminta kejelasan apa yang dapat menmbuat Samba percaya kalau ia adalah Adiknya. Kemudian orang itu mengeluarkan jurus Sakti tingkat tinggi. melihat hal itu Samba kemudian percaya. barulah mereka berkenalan.
Pemuda itu bernama Mahesa bersama Adiknya Ayu Kirana.
Samba menjelaskan kalau ia mendapat Amanah untuk memberikan pedang Kemuning Emas kepada Adiknya Sanjaya serta mengamanatkan untuk meminta Adik Panglima Rinkin untuk menjadi Paglima perang menggantikan Sanjaya.
Mahesa menerima Kakaknya yaitu pangklima Rinkin dan pergi Kemadangkara.
***
Setelah ditinggal oleh Samba, Mantili diringkus oleh Ardalepa untuk dijadikannya pengikutnya.
Kini Mantili sudah tidak sadar dia itu siapa, bahkan telah menjadi pengikut Ardalepa.
***
Brama Kumbara mendapat berita dari teliksandi Gottawa, kalau Mantili sudah ditangkap oleh Ardalepa dan ditahan di istana Kuntala. Untuk itu Bramabersama kakek Astagina berniat pergi ke Kuntala untuk menyelamatkan Mantili dari pengaruh Ardalepa.
Kedatangan Ardalepa bersama burung rajawali bersama Kakek Astagina ternyata diketahui oleh Ardalepa. untuk itu Ardalepa menggunakanAjian pelindung agar Brama tidak bisa masuk ke Istana Kuntala.
Tapi pelinsung itu berhasil dipatahkan Oleh Brama, Sehingga Brama bersama kakek bisa masuk ke Istana secara diam-diam.
Ardalepa yang kini sudah sakti tentu mengetahui kehadiran Brama. Adalepa langsung menyerang Brama. Kesempatan itu dimanfaatkan oleh kakek untuk menyelamatkan Mantili.
Mantili yang masih dalam pengaruh sihir Ardalepa melawan Kakek Astagina. tapi Mantili kalah. Sehingga kakek Astagina berhasil melepaskan pengaruh sihir di Mantili. Saat Mantili sadar, ia heran, mengapa bisa berada di Kuntala. Kakek Astagina langsung menyelamatkan Mantili membawa ke tempat yang aman.
Kakek Astagina kembali membantu pertarungan Brama dan Ardalepa. Saat itu brama kalah, untung saja ada kakek, sehingga Brama Bisa selamat.
***
Gardika dan Gardanara, kini telah mempunyai Ajian Rawa Rontek dan Ajian Pancasona. ia kini sudah lebih kuat bahkan tidak bisa mati. Untuk itu ia kini mempunyai niat untuk membunuh raja Raksa Kumala yang sombong dan menduduki kerajaan Kuntala. Setelah itu, ia akan menyerang dan membunuh Brama di Madangkara.
Diperjalanan ia melihat Lasmini bersama Samba. Ia langsung menyerang Samba. Samba dengan bantuan Mahesa dan Ayu Kirana lebih diuntungkan. Tapi pertarungan itu tidak dilanjutkan setelah Gardika dan Gardanaa terdesak.
Gardika dan gardanara kini bergegas ke Kuntala untuk mrebut kerajaan Kuntala. Tapi belum sampai di Kuntala, terdengar suara pertarungan. Ardalepa melawan Brama. Dari situ mereka berdua tahu kalau Kuntala kini sudah dikuasai oleh Ardalepa.
Saat Brama dan kakek Astagina kalah, Gardika dan Gardanara melawan Ardalepa. pertarungan itu terjai sangat sengit. Kesempatan itu dimanfaatkan Brama dan Kakek Astagina untuk terbang menjauh.
Pukulan Ardalepa mengenai tubuh Gardika dan Gardanara. Ardalepa langsung mengejar Brama.
Kembali terjadi pertarungan. pertarungan kedua ini dimenangkan oleh Brama. Ardalepa terpukul Mundur. Belum sempat Brama dan Kakek Astagina pergi, Brama sudah diserang oleh Gardika dan Gardanara.
Pertarungan masih berlanjut silih Berganti saling serang. Brama dan Kakek Astagina mendapat musuh yang sama-sama kuat. Ardalepa, Gardanara dan Gardika. pertarungan itu terjadi terus menerus hingga sampai didepan kerajaan Madangkara.
Prajurit yang melihat perkelahian itu segera melapor ke Ibunda Gayatri Ibu Bama kalau Ardalepa bertarung dengan Brama.
Gayatri, Mantili dan Putri Harnum segera keluar istana melihat pertarungan itu.
Gayatri langsung saja menghampiri Ardalepa yang saat itu terkena pukulan Brama. Gayatri langsung memeluk Ardalepa. Kontan saja Ardalepa langsung lemah. Ia tidak berdaya. Tubuhnya lemas tanpa kekeuatan. meskipun ia meminta agar Gayatri tidak mendekat, Gayatri tidak mendengar hal itu. Gayatri tetap memeluk Ardalepa sehingga Ardalepa merasa kesakitan. Dengan terpaksa, Ardalepa pergi dengan menghilang untuk menghindari Gayatri.
Saat Ardalepa kesakitan, Brama melawan Gardika dan Gardanara. Dengan libasan pedang Biru, tubuh Gadika dan Gardanara terpotong-potong. Tapi tibuh itu kembali bersambung dan utuh kembali karena memiliki ajian pancasona.
Samba yang baru saja tiba bersama Mahesa, langsung membantu Brama. Dengan kesaktian yang tinggi, Mahesa dan Ayu Kirana berhasil mengalahkan Gardika. Meski mereka tidak langsung mati, tapi tubuh Gardika dan Gardanara merasa kesakitan.
Saat Mahesa ingin menghabiskan dengan Ajian panungkasnya, Gardanara yang merawa tidak diuntungkan segera mengajak kakaknya untuk pergi. tapi, Kakaknya gardika tidak mau. Maka dengan Terpaksa Gardanara membawanya pergi. Karena tenaganya sudah terkuras habis.
Brama berterima Kasih dengan kedua bersaudara itu Mahesa dan Ayu Kirana yang juga adik dari Panglima Rinkin Sanjaya.
***
Sepulangnya Raden Samba membuat Gottawa kesal. ia mengira kalau Samba akan pergi selamanya, tapi ternyata masih kembali lagi. Sepulang nya Samba bersama seorang Wanita membuat Gottawa uring-uringan. ia melihat Seolah Samba tidak ada benarnya. Gottawa juga tidak mau mendengar alasan samba. Bahkan memfitnah Samba bahwa kedatangan Adik Panglima Rinkin Ayu Kirana adalah karena ngin memamerkan wanita kepada Mantili. Padahal kedatangan Ayu Kirana adalah karena permintaan panglima Rinkin juga.
Percekcokan mulut tidak dapat dielakkan. pertarungan juga terjadi. Mantili mencegah pertarungan itu dengan bertanya pada Samba dan Gottawa.
Siapa yg bener2 mencintaiku ..?(pertanyaan itu tidak ada yang menjawab. Maklum iklan dulu. Mudah-mudahan malam ini ada jawabannya).
***
Dikerajaan Sanggem yang dikuasai oleh Nyi Kcombrang, kini sedang dilanda prahara antara Nyi Kcombrang dan Patih Raksa. Mereka berdua terpecah menjadi 2. Buntak Bumi, Adyaksa dan Kertagena menjadi pengikut Nyi Kcombrang, sememtara kijara dan Lugina menjadi pengikut Raja Raksa.
Sempat terjadi perkelahian antara Kijara Lugina dan Nyi Kcombrang. Tapi akhirnya Nyi Kcombrang mampu mengalahkan Kijara dan Lugina.
***
B E R S A M B U N G . . .