Cara merawat bayi baru lahir
Merawat bayi akan menjadi pekerjaan yang menyenangkan pada awalnya. Tapi bila anak yang dirawat ini nakal, maka akan mejadi hal yang menjengkelkan. Tapi bagaimanapun sang bayi harus dirawat dalam keadaan apapun.
Bayi yang baru lahir yang jenis kelaminnya telah diprediksikan meski bukan melalui USG, tentu akan membahagiakan orang tua. Merawat bayi baru lahir ini juga menjadi pengalaman baru.
Peran baru menjadi seorang ibu adalah pilihan wajib wanita selain menggembirakan terkadang juga menimbulkan kekhawatiran. Selama ibu mengikuti petunjuk perawatan bidan atau dokter, maka tidak perlu cemas. Satu hal yang perlu diperhatikan saat merawat bayi adalah hati-hati, cermat dan tidak mudah panik.
Dikutip dari Kompas.com Ada beberapa perhatian wajib diketahui untuk merawat bayi dirumah. Kebiasaan ini perlu diketahui agar dapat memberikan perawatan terbaik bagi bayi.
Mengenakan gurita perlahan kini sudah mulai ditinggalkan. Penggunaan gurita pada bayi justru akan menekan bagian perut bayi dan membuat bayi kesulitan bernafas. Seandainya ibu ingin tetap mengenakan gurita sebaiknya ikatan harus longgar. Jangan khawatir bahwa tali pusat bayi akan tergeser dan cemas bayi akan kesakitan.
Pemakaian gurita yang terlalu ketat justru akan menekan lambung dan membuat bayi tidak nyaman. Selain itu, bayi juga sedang masa pertumbuhan organ tubuhnya. Ibu khawatir perut bayi akan kembung? Tak perlu cemas. Tidak ada bayi kembung akibat tidak menggunakan gurita sejak bayi.
Menghangatkan bayi tidak harus menggunakan bedong. Bila ingin memberi kehangatan, sebaiknya lipatan kain jangan terlalu erat. Sangat disarankan untuk lebih sering membebaskan bayi dari bedong agar bayi dapat bergerak bebas.
Gerakan seperti refleks terkejut ( hynogogic startles) terlihat pada tangan dan kaki bayi seperti kejang dan gemetar namun hanya beberapa detik. Hal ini normal dan akan menghilang sendiri ketika bayi memasuki usia 3 bulan.
Cara memberi kehangatan dan kenyamanan sebaiknya lakukan dengan memeluk, meletakkan telapak tangan ibu di dada bayi dengan lembut jika terkejut karena suara keras dan memperbaiki posisi tidurnya agar nyaman. Mungkin, ibu khawatir kaki bayinya akan bengkok. Tak perlu cemas. Bayi baru lahir memang kakinya cenderung bentuknya agak bengkok dan menekuk ini karena memng karena posisi bayi sejak di dalam kandungan. Secara perlahan nanti posisi kaki akan normal kembali.
Bayi baru lahir sebaiknya tidak perlu diberi bedak tabur seluruh tubuh usai mandi. Resikonya adlah bedak bisa terhirup dan masuk kedalam paru-paru dan mengganggu pernapasan. terhirup serbuk halus dari bedak tabur akan masuk paru -paru dan mengganggu pernafasan bayi.
Jaga kebersihan saat bayi mandi dengan menyabuni daerah ketiak dan lipatan leher dengan cermat. Akan lebih baik jika bayi setiap selesai mandi kulit bayi tidak diberi bedak tabur atau talk sama sekali. Perawatan bayi usai buang air kecil dan buang air besar dengan menabur bedak di pantat atau alat kelamin tidak direkomendasikan lagi. Menabur bedak justru akan menumpuk kotoran pada daerah alat kelamin bayi dan mudah terjadi lecet atau iritasi.
Sebaiknya, perawatan bayi menggunakan popok kain yang berbahan katun lembut. Bila terpaksa mengunakan pampers saat berpergian, sebaiknya sering diperhatikan kondisi pampers. Ganti setiap basah. Anjuran terbaik adalah gunakan popok kain dari bahan katun yang lembut. Popok kain selain ramah lingkungan juga aman untuk bayi. Bayi terhindar dari resiko alergi dan infeksi dan ruam popok.
Bayi yang baru lahir yang jenis kelaminnya telah diprediksikan meski bukan melalui USG, tentu akan membahagiakan orang tua. Merawat bayi baru lahir ini juga menjadi pengalaman baru.
Peran baru menjadi seorang ibu adalah pilihan wajib wanita selain menggembirakan terkadang juga menimbulkan kekhawatiran. Selama ibu mengikuti petunjuk perawatan bidan atau dokter, maka tidak perlu cemas. Satu hal yang perlu diperhatikan saat merawat bayi adalah hati-hati, cermat dan tidak mudah panik.
Dikutip dari Kompas.com Ada beberapa perhatian wajib diketahui untuk merawat bayi dirumah. Kebiasaan ini perlu diketahui agar dapat memberikan perawatan terbaik bagi bayi.
Cara Merawat Bayi yang Baru Lahir
1. Bayi baru lahir tidak perlu memakai gurita.
Mengenakan gurita perlahan kini sudah mulai ditinggalkan. Penggunaan gurita pada bayi justru akan menekan bagian perut bayi dan membuat bayi kesulitan bernafas. Seandainya ibu ingin tetap mengenakan gurita sebaiknya ikatan harus longgar. Jangan khawatir bahwa tali pusat bayi akan tergeser dan cemas bayi akan kesakitan.
Pemakaian gurita yang terlalu ketat justru akan menekan lambung dan membuat bayi tidak nyaman. Selain itu, bayi juga sedang masa pertumbuhan organ tubuhnya. Ibu khawatir perut bayi akan kembung? Tak perlu cemas. Tidak ada bayi kembung akibat tidak menggunakan gurita sejak bayi.
2. Perawatan bayi dengan bedong
Menghangatkan bayi tidak harus menggunakan bedong. Bila ingin memberi kehangatan, sebaiknya lipatan kain jangan terlalu erat. Sangat disarankan untuk lebih sering membebaskan bayi dari bedong agar bayi dapat bergerak bebas.
Gerakan seperti refleks terkejut ( hynogogic startles) terlihat pada tangan dan kaki bayi seperti kejang dan gemetar namun hanya beberapa detik. Hal ini normal dan akan menghilang sendiri ketika bayi memasuki usia 3 bulan.
Cara memberi kehangatan dan kenyamanan sebaiknya lakukan dengan memeluk, meletakkan telapak tangan ibu di dada bayi dengan lembut jika terkejut karena suara keras dan memperbaiki posisi tidurnya agar nyaman. Mungkin, ibu khawatir kaki bayinya akan bengkok. Tak perlu cemas. Bayi baru lahir memang kakinya cenderung bentuknya agak bengkok dan menekuk ini karena memng karena posisi bayi sejak di dalam kandungan. Secara perlahan nanti posisi kaki akan normal kembali.
3. Tali pusat
Dunia kedokteran yang makin berkembang memudahkan kita para orang tua dalam memahami cara perawatan bayi baru lahir termasuk perawatan tali pusat. Sekarang perawatan tali pusat tidak serumit dahulu, cukup menjaganya kering dan membiarkannya tidak terkena benda-benda asing yang membahayakan sampai dengan hari ke tujuh atau lebih akan terlepas dengan sendirinya. Meski begitu kita juga harus waspada bila tali pusat berbau dan berwarna kemerahan bisa jadi tali pusat bayi terinfeksi, segera konsultasikan dengan dokter apabila hal ini terjadi pada bayi kita.
3. Penggunaan bedak bayi.
Bayi baru lahir sebaiknya tidak perlu diberi bedak tabur seluruh tubuh usai mandi. Resikonya adlah bedak bisa terhirup dan masuk kedalam paru-paru dan mengganggu pernapasan. terhirup serbuk halus dari bedak tabur akan masuk paru -paru dan mengganggu pernafasan bayi.
Jaga kebersihan saat bayi mandi dengan menyabuni daerah ketiak dan lipatan leher dengan cermat. Akan lebih baik jika bayi setiap selesai mandi kulit bayi tidak diberi bedak tabur atau talk sama sekali. Perawatan bayi usai buang air kecil dan buang air besar dengan menabur bedak di pantat atau alat kelamin tidak direkomendasikan lagi. Menabur bedak justru akan menumpuk kotoran pada daerah alat kelamin bayi dan mudah terjadi lecet atau iritasi.
4. Penggunaan popok yang aman.
Sebaiknya, perawatan bayi menggunakan popok kain yang berbahan katun lembut. Bila terpaksa mengunakan pampers saat berpergian, sebaiknya sering diperhatikan kondisi pampers. Ganti setiap basah. Anjuran terbaik adalah gunakan popok kain dari bahan katun yang lembut. Popok kain selain ramah lingkungan juga aman untuk bayi. Bayi terhindar dari resiko alergi dan infeksi dan ruam popok.