Cerita Lucu Interview
Interview biasanya membuat kita deg-degan. Dimana kita berada disituasi yang sulit yang kita harus mampu tampil meyakinkan kalau kita bisa bekerja diperusahaan tersebut. Beriktu cerita lucu tentang interview.
Seorang calon pegawai baru tengah menghadapi sebuah tes interview.
nterviewer berkata, ” Selamat, anda telah berhasil menempuh semua tes yang kami adakan. Kini anda menghadapi tes terakhir, yakni tes interview. Kami akan mengajukan pertanyaan, Anda bisa memilih. Pilihannya, anda menjawab 10 pertanyaan gampang atau 1 pertanyaan yang sulit yang memerlukan jawaban logis. Nah, kami berikan pada anda untuk memilih jenis pertanyaan dari kami”.
Setelah beberapa saat berpikir, sang calon pegawai tersebut berkata, “Saya akan memilih 1 pertanyaan yang sulit”.
“Baiklah, ” kata sang interviewer, Lalu berkata lagi “Menurut anda duluan mana siang atau malam?”
Sang calon pegawai berpikir sejenak dan berkata mantap, “Duluan siang, Pak!”
Lalu sang interviewer berkata, “Mengapa anda menganggap lebih dahulu siang dibanding malam?”
Lalu sang calon pegawai baru berkata, “Ma’af, tadi Bapak sudah berjanji hanya akan menanyakan 1 pertanyaan sulit saja.”
Seorang calon pegawai baru tengah menghadapi sebuah tes interview.
nterviewer berkata, ” Selamat, anda telah berhasil menempuh semua tes yang kami adakan. Kini anda menghadapi tes terakhir, yakni tes interview. Kami akan mengajukan pertanyaan, Anda bisa memilih. Pilihannya, anda menjawab 10 pertanyaan gampang atau 1 pertanyaan yang sulit yang memerlukan jawaban logis. Nah, kami berikan pada anda untuk memilih jenis pertanyaan dari kami”.
Setelah beberapa saat berpikir, sang calon pegawai tersebut berkata, “Saya akan memilih 1 pertanyaan yang sulit”.
“Baiklah, ” kata sang interviewer, Lalu berkata lagi “Menurut anda duluan mana siang atau malam?”
Sang calon pegawai berpikir sejenak dan berkata mantap, “Duluan siang, Pak!”
Lalu sang interviewer berkata, “Mengapa anda menganggap lebih dahulu siang dibanding malam?”
Lalu sang calon pegawai baru berkata, “Ma’af, tadi Bapak sudah berjanji hanya akan menanyakan 1 pertanyaan sulit saja.”