Sinopsis Little Women Episode 8 part 2

Jika teman belum membaca Episode 8 bagian pertama silakan lihat disini dulu. Episode lengkap Drama Korea Little Women lihat disini juga.




In-Joo tampil cantik dengan gaun berwarna hijau. Bersama ini Do-il juga memberikan anting anting dan gelang yan dimasukkan dalam biaya operasional kantor mereka.



In-Joo dan Do-Il menghadiri festival anggrek Internasional. Dia menawar bunga Tibouchina dan memenangkan dengan angka 600.000 dolar.





Setelah memenangkan lelang, In-Joo bertemu dengan sosialita anggrek dari seluruh dunia. Salah satu dari mereka baru tiba kembali dari toilet. Dan ia mengatakan baru saja melihat In-Joo dari toilet, tetapi dengan gaun warna kuning bukan hijau.



In joo pun bergegas ketoilet mencari sosok berbaju kuning yang ia kira Hwa-young itu. Ditoilet dia tidak menemukan nya. Ia terus mencarinya dan akhirnya bertemu dengan Do-il. In-Joo menceritakan katanya ada orang yang mirip dengannya di toilet mungkin dia Hwa-young. Do-il menjelaskan tidak ada orang yang mirip denganmu dikorea.



Petugas lelang mendatangi In-Joo untuk menyampaikan pesan lelang dari telepon. Bahwa In-Joo seperti anggrek Tibouchina bersinar terang saat mekar. Hal itu mengingatkan dia pada Anak Jendral Won yang mengatakan bahwa In-Joo seperti bunga Tibouchina.

Do-il pun mengatakan “Aku penasaran seberapa terang kau bersinar saat mekar”

mendengar pesan itu In-Joo teringat HwaYoung karena Hwa-young yang pernah mengatakan itu padanya.



Park Jae-sang menjemput In-hye. Didalam mobil ia mengatakan kalau tadi malam Hyo-rin bersembunyi dikamar ibunya tanpa ketahuan tim keamanan dan mengajak Ibunya ke Singapura. Apa mungkin tindakan dan rencana Hyo-rin dilakukan seorang diri. Apa mungkin kau yang mengendalikannya. Begitu pertanyaan Jae-sang pada In-Hye.

In-Hye pun menjelaskan. Setelah Ibunya dikurung Hyo-rin kehilangan akal sehatnya. Kemarin malam, ia mengalami serangan panik. (In-Hye menunjukkan goresan di lengannya) Jika dia tidak kekamar Ibunya ia pasti akan masuk IGD.

Park Jae-sang menjelaskan lagi bahwa Kalian tidak bisa melarikan diri. Karena sekarang orang suruhannya sedang bergerak di Singapura. Kau sebaiknya tidak berusaha menghianatiku.

In-Hye juga menjawab. Bukankah kau pernah bertanya Apakah aku bisa menghianati orang yang paling mencintaiku didunia ini? Aku bisa melakukannya. Karena cinta yang diberikan ayah, ibu, kakakku tidak menyelamatkanku, tapi membunuhku.

Tetapi setelah berada disini kenapa Hyo-rin telihat sekarat. Aku berharap Hyo-rin bisa berkhianat juga. Jika tidak dia bisa benar-benar mati. Jika terjadi sesuatu pada Hyo-rin apa kau bisa menghadapinya.?

Kenapa aku harus menghadapinya? Aku akan menyingkirkannya. Jika terjadi seperti itu. Kalian harus menghadapinya.

Pokoknya… bisakah tak mempedulikan kami? Kami juga tak peduli urusan orang dewasa. Jika begitu Hyo-rin akan baik-baik saja.

Setelah mengatakan itu In-hye lalu keluar dari mobil Jae-sang dan meninggalkannya.



Berikutnya Park Jae-sang menghadiri Talk-show. Disana Host menghadirkan anak Park Jae-sang yaitu Park Hyo-rin.



In-Hye menghubungi kakaknya In-Joo tapi tidak diangkat. Lalu ia menghubungi kakak In-Kyung. Ia mengatakan kalau Ia merasa Ayah Hyo-rin merencanakan sesuatu diSingapura. Dia juga tahu Kak In-Joo ke Singapura.

Foto12

Dalam sebuah perjalanan In-Joo bersama Do-il. In-Joo mengatakan kalau Hwa Young pernah bilang kalau dirinya mirip dengan bunga Tioubuchina. Hwa Young masih hidup, karena hanya Hwa-Young yang bisa mengatakan seperti itu.

Mungkin itu Won Sang-woo. Dia penggila anggrek yang cukup terkenal dan cukup mengenal Hwa-young. Hwa-young membeli anggrek dalam jumlah besar atas namamu. Bagaimana jika Won Sang-woo ada dibaliknya.

Bisa jadi begitu. Dia mencintai bunga Tibouchina melebihi siapapun.

Kita harus berfikir serasional mungkin kata Do-il. Dan aku tidak percaya Hwa-young masih hidup. Namun aku yakin ada yang berpura-pura menjadi dirimu. Entah itu nona Jin Hwa-Young ataupun Wong Sang-Woo. Oh In Joo itu punya tujuan

Uang 70 miliar won atas nama Oh In-Joo

makanya kau harus menghadiri lelang saat ini. Semua orang harus tahu Siapa Oh In-joo yang sebenarnya.
Makanya hau menyiapkan gaun dan anting untukku?

Karena semua orang menggambarkan Oh In-Joo seperti ini.

Yang harus kita lakukan sekarang adalah menarik uang itu secepat mungkin.



Berbahaya bertransaksi atas namamu di Singapura kata DO-il.

Mereka lalu memasuki bank untuk menarik semua uangnya. Mereka menarik semua uang dari 7 bank di Singapura secara bersamaan. Penarikan uang harus selesai dalam waktu 2 jam. Dan Sampai di Malaysia sebelum bank-bank tutup. Sebelum ada yang curiga.

Apa yang harus kulakukan?

Tanda tangan yang tepat dan cepat. Jangan berbicara yang tidak perlu.



Lalu kau harus berada disampingku. Jika ada masalah aku akan mengatasinya.



Diela-sela penarikan uang. In-Kyung mengirim pesan dan dijawab aku sedang sebuk sekarang.

In-kyung bertanya lagi apa kau bersama Do-il?

Ia.

In-Hye bilang kau harus berhati-hati dengannya. Katanya Park Jae-sang sedang merencanakan sesuatu di Singapura. Apa tidak ada yan mencurigakan?



Selepas acara talkshow Park-Jaesang lalu membawa Hyo-rin keruang tunggu dan bertanya kemana Ibu sekarang?

Aku tidak tahu.

Kalian merencanakan ini untuk menyelundupkan ibu kan?

Tidak, Ibu bilang aku orang berharga bagi ayah dan Ayah pasti akan menyukainya. Katanya ini semacam pesta kejutan.

Park Jae-sang meninggalkan ruangan itu. Dan memerintahkan orang kepercayaannya untuk mencari disemua tempat. Singapura, Korea. Apapun yang terjadi harus ketemu.



In-Joo dan Do-il menuju ke suatu tempat. Sebelum keluar dari mobil, In-Joo menanyakan bahwa dia akan aman selama uang itu atas namanya. Setelah menarik semua uang, bagaimana aku bisa memercayaimu?

Do-il kemudian memberikan sebuah pistol yang sudah diisi dengan peluru. Pistol ini mudah digunakan hanya dengan menarik pelatuknya.

Do-il kemudian mengatakan kau tahu ibuku kan, dia dipenjara karena membunuh demi uang. Aku terus melarikan diri supaya tidak menjadi pembunuh. Itu alasan kenapa aku sangat terobsesi dengan uang. Karena hanya uang dalam jumlah besar yang bisa mengubah hidupku. Tetap berada disampingku dan arahkan pistol ke punggungku. Dengan begitu kau akan aman. Bagus kau tidak mempercayai siapapun. Meski aku berharap kau tidak mempercayai siapapun kecuali aku. Do-il berpesan agar tidka percaya kepad asiapapun selain uang dan pistol itu.


Hyo-rin di IGD ia dirawat disana.

In-Hye bertanya bagaimana ayahmu bisa tahu padahal tim keamanan saja bisa tahu.



Dalam perjalanan In-Joo dan Do-il ke bank berikutnya. In-Joo ditabrak seseorang dan memberikannya secarik kertas. Orang itu lalu menunjuk seseorang berbaju kuning yang terus berlari pergi.

Pesan di kertas itu mengatakan kalau Choi Do-il itu berbahaya. Pesan itu juga mengatakan kau harus pergi darinya.



In-Hye memeriksa komputer paark Jae-sang dan menemukan cctv di kamar Ibu Hyo-rin. Dan In-Hye terkejut saat menemukan sesuatu.



Setelah selesai di Bank terakhir, Pak Choi Do-il dipanggil oleh petugas bank karena masalah dokumen yang belum lengkap. Do-il memberikan koper itu kepada In-Joo dan Do-il mengikuti petugas itu masuk kesuatu ruangan.

Saat itu In-Joo keluar lewat pintu belakang. Disana ada mobil yang sudah menunggu. Ia mengikuti mobil itu dan pergi. Dipesan kertas itu mengatakan untuk segera ke apartemen. Pintu partemen bisa dibuka dengan sidik jari.

Di perjalanan mobil itu In Joo diikuti oleh sebuah mobil.



In-Hye menghubungi InKyung mengatakan kalau ia khawatir dengan In-Joo karena teleponnya tidak diangkat.



Mobil putih yang mengikutinya ditabrak oleh sebuah truk besar dan menyerempet mobil In-Joo. Mobil yang ditumpangi In-joo berasap dan In-Joo terluka disana karena pecahan kaca mobil. Ponselpun berdering panggilan dari adiknya In-kyung.

In-Joo dirawat dirumah sakit.

Dalam tidak sadar, In-Joo merasa didatangi oleh Hwa-young yang memanggil-manggilnya agar bagun dan segera sadarkan diri. Suara itu menyuruhnya agar cepat lari.

In-Joo pun terbangun.



Do-il mendengar berita kecelakaan segera mencari In-Joo kerumah sakit. Sampai dirumah sakit In-Joo sudah pergi.



In-Joo pergi kestasiun MRT membawa uangnya. Ia menuju ke apartemen. Sampai di Apartmen ia masuk dengan menggunakan sidik jarinya.



Di Apartemen itu dia melihat segelas air es berwarna biru. Karena sangat haus dia lalu meminumnya.



Betapa terkejutnya In-Joo ternyata orang yang masuk ke apartemen bukan Hwa-Young melainkan Won Sang-a



In-hye menjelaskan apa yang dilihatnya di CCTV di kamar Ibunya Hyo-rin. Pada tanggal kematian Hwa-young Ibunya keluar rumah menggunakan mantel bulu. Sedangkan saat pulang tidak menggunakan mantel bulu. Kak Hwa-young mati mengenakkan Mantel bulu. Mengindikasikan kalau Ibunya yang membunuh Hwa-young.



Hwa young sudah meninggal, dan akupun akan segera meninggal. Begitu kata In-Joo.

Melihat In-joo seperti ketakutan Won Sang-A tertawa.

In-Joo bertanya kenapa kau harus melakukan ini?

Sudah kubilang aku menyukai permainan rahasia. Rasanya seperti bermain boneka didunia yang membosankan. Kau adalah pemeran utama dalam sandiwara kali ini. Itu harga yang sangat tinggi pada saat itu. Kau langsung menjadi naratetama dipasar anggrek. Acting mereka sungguh luar biasa kan? Tidak mudah mempekerjakan mereka.



Apa kau tau kau sangat mudah terkejut. Won Sang-A kemudian memutar video cctv didalam hotel. Lalu mengatakan kau sepeti anak kecil mencari ibunya.

Sejak kapan aku menjadi pemeran utama?

Wawancara kerja adalah audisimu. Aku suka kau saat sejak pertama kali melihat. Kau terlahir miskin, tapi sangat optimis. Aku sangat tersentuh. Hwa-young mengembangkan karaktermu.

Kau menyuruh Hwa-young juga?

Hwa-young adalah karakter kesukaanku. Aku yang mengajari segala yang dia tahu. Lantas kenapa kau membunuhnya?

Aku bisa melihat kematian yan ada didalam orang yang kulihat. Hwa-young cocok dengan itu. Wanita yang suka barng mewah, meki tidka punya uang. Wanita yang percaya bahwa hidup akan berubah setelah operasi plastik. Perempuan yang meninggal sia-sia. Setelah ketahuan mencuri uang.

Hwa-young bukan karakter seperti itu! In-joo berteriak.

Khawatirkan karaktermu sendiri. Kau akan mncl di halaman utama koran Singapura besok. “Seorang wanita asal korea, yang menggunakan anggrek untuk menipu memutuskan lompat dari jendela setelah diporoti pria habis-habisan.” Artikel sudah siap. Surat bunuh diri juga sudah dibuat. Bahkan ada orang yang menunggu diluar untuk merekammu saat jatuh dari jendela.

Bagaimana dengan In-Hye ? Apa In-hye selamat?

Ia Kau tak perlu mengkhawatirkannya. Bahkan ada banyak orang yang hidup baik-baik saja setelah kehilangan orang tua mereka. In-Hye akan menjadi bagian dari kami sebentar lagi. Jika terjadi sesuatu pada In-hye. Hyo-rin juga pasti akan terlalu sedih untuk terus hidup.

In-Joo semakin lemah ia seperti akan pingsan. Lalu ia meneguk air biru didekatnya.

Aneh sekali dalam keadaan seperti ini aku sangat mengntuk dan seperti akan jatuh pingsan.

Kau akan kehilangan kesadaran karena meminum the anggrek biru. Dengan tiga tetes ekstrak anggrek kudapun akan tertidur dalam 30 menit. Aku akan menjatuhkanmu selagi masih sadar. Agar kau bisa melihat dunia penuh ketegangan. Yang kau impikan untuk kali terakhir. Kau mengerti, kan? Ini semua salahmu. Kau terlahir miskin, tetapi berani berusaha begitu keras untuk naik setinggi ini.

Aku ingin sekali saja melihat uang 70 miliar won-ku sebelum aku pergi.

Benar juga. Kau harus sekali melihatnya.



Begitu terkejutnya Won Sang-A ketika membuka koper uang itu. Karena isinya bukan uang melainkan batu bata.



Lebih terkejut lagi setelah berbalik badan iN-Joo sudah menarik pelatuk pistol di tangannya dengan menodongkannya. Aku paling suka ekspresi itu. Seperti anak kecil yang kehilangan mainan.

Bersambung Episode 9 part 1.

Next Post Previous Post